Pemuda Papua Gelar Diskusi, Ketum PGGP: Pembangunan Harus Berlangsung dalam Kasih, Bukan Kekerasan

Rabu, 25 Mei 2022 - 12:46 WIB
Pendeta Hiskia Rollo selaku Ketum GGP mengimbau semua elemen masyarakat, khususnya kaum muda agar menyikapi perbedaan dengan kasih dan kemanusiaan, bukan kekerasan. Foto SINDOnews
JAYAPURA - Pendeta Hiskia Rollo selaku Ketua Umum(Ketum) Persekutuan Gereja Gereja di Tanah Papua (PGGP) mengimbau semua elemen masyarakat, khususnya kaum muda agar menyikapi perbedaan dengan kasih dan kemanusiaan, bukan kekerasan. Pendeta Hiskia mengatakan, dirinya yakin Tuhan berkehendak untuk pembangunan Papua berlangsung di dalam kasih.



"Saya sebagai pemimpin agama, khusunya PGGP, mengimbau agar kita menyikapi perbedaan dengan kasih dan kemanusiaan, bukan kekerasan. Tuhan berkehendak untuk pembangunan Papua berlangsung di dalam kasih sayang Tuhan. Kiranya kita tidak saling mempersalahkan, namun menyatukan hati untuk membangun Papua dalam kasih dan damai," kata Hiskia Rollo pada kesempatan diskusi bertajuk 'Starategi Percepatan Pembangunan Papua dari Perspektif Pemuda Lintas Agama di Tanah Papua' yang digelar pada 20 Mei lalu.



Diskusi itu sendiri diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (Pemuda LIRA Provinsi Papua) bekerja sama dengan pemuda lintas agama di Tanah Papua.Hadir dalam diskusi tersebut para tokoh lintas agama Provinsi Papua, aktivis, dan perwakilan organisasi kepemudaan di Kota Jayapura.

Pendeta Hiskia Rollo, yang juga menjadi salah satu pemateri dalam acara tersebut menyampaikan, generasi muda saat ini harus dipersiapkan sebaik mungkin untuk menjadi pemimpin yang bagi masa depan Papua. Dia memina kaum muda Papua agar terlibat secara aktif dalam proses pembangunan bangsa dan negara, khususnya pembangunan di Tanah Papua. "Perbedaan pendapat itu adalah wajar di antara kita. Namun jangan sampai perbedaan itu menjadikan kita tidak mendapati damai dan sejahtera itu," katanya.

Sementara, ketua DPW LIRA Provinsi Papua, Steve R.A Mara., M.Han menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan tersebut penting dilaksanakan untuk memberikan pemahaman peran pemuda Papua dalam membangun bangsa dan negara Indonesia, khususnya Tanah Papua.

"Kami sangat berharap kegiatan ini bisa bersimultan dilaksanakan, sehingga ada pencerahan bagi kaum muda kita agar berpartisipasi aktif untuk membangun Papua dan bangsa menuju Indonesia emas pada 2045," katanya.

Dirinya berharap, generasi muda Papua lebih berfikir strategis untuk menyiapkan dan menerima segala perubahan dan perbedaan yang ada.

"Karena perubahan itu akan terus datang. Semisal hari ini pusat memberikan kita Daerah Otonomi Baru. Ini harus kita syukuri sebetulnya. Karena dengan itu akan memperpendek rentan kendali. Kita yang tinggalnya jauh, tidak perlu lagi harus ke Jayapura untuk ketemu gubernur misalkan, namun kita bisa bertemu langsung dengan pemimpin daerah masing-masing di daerahnya. Begitu juga para bupati yang bisa langsung berkoordinasi dengan gubernurnya. Artinya ini bisa lebih mudah," ucapnya.

Dijelaskan, kondisi masyarakat di pesisir dan pegunungan masih jauh dari kesejahteraan, dan hal ini yang menjadi pergumulan pemerintah dan semua pihak untuk bisa memperbaiki keadaan. "Kita lihat hari ini sangat nyata, mayarakat di pesisir pantai dan pegunungan, pembangunan masih kurang nampak, seolah negara tidak hadir di wilayah-wilayah itu. Padahal ini karena tingkat kendali yang jauh. Mari kita lebih terbuka terhadap perubahan yang ada. Siapkan diri untuk itu," katanya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content