Bupati Wajo Minta Petugas Sensus Lakukan Pendataan Secara Valid
Kamis, 12 Mei 2022 - 08:07 WIB
WAJO - Bupati Wajo , Amran Mahmud meminta kepada petugas sensus di Kabupaten Wajo, untuk melakukan pendataan secara valid.
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka pelatihan petugas lapangan Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP 2020) Wajo oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Wajo yang berlangsung di Hotel Sermani, Kota Sengkang, Rabu (11/5/2022).
Menurutnya, data yang disajikan petugas sensus merupakan salah satu faktor pendukung untuk mengukur pembangunan suatu daerah. Data tersebut akan menjadi salah satu penentu ke arah mana pembangunan dan bagaimana hasilnya yang dicapai kelak.
"Semua yang kita rencanakan dalam membangun sebuah daerah, apakah itu manusianya, pendidikannya, sosial, IPM (indeks pembangunan manusia), dan indeksnya, semua by data. Jika data yang diambil tidak benar, itu dalam rumus komputer, kalau sampah yang masuk maka sampah juga keluar," ujarnya.
Bahkan orang nomor satu di Bumi Lamadukelleng, memberikan 'Warning' kepada para petugas pendataan untuk tidak menyepelekan pekerjaan serta betul-betul melakukan wawancara dengan responden.
Sebab, sumber data yang diambil dari masyarakat nantinya yang akan diolah dan dipakai untuk merencanakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) ke depan.
"Jadi, data ini harus didukung data valid, akuntabel, dan betul-betul bisa menjadi rujukan. Coba kita lihat sekarang, data warga miskin di DTSK (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), ada orang yang tidak layak menerima bantu, tapi terima. Sedangkan, ada tetangganya lebih layak, eh, dia tidak terima bantuan. Ada apa ini? Ini semua sumbernya dari kesalahan pengambilan data," tegasnya.
Amran juga mengingatkan petugas sensus untuk bekerja bukan orientasi materi, tetapi meniatkan mengambil bagian untuk membantu daerah dan pemerintah untuk meluruskan dan memperbaiki data yang sudah ada sebelumnya.
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka pelatihan petugas lapangan Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP 2020) Wajo oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Wajo yang berlangsung di Hotel Sermani, Kota Sengkang, Rabu (11/5/2022).
Menurutnya, data yang disajikan petugas sensus merupakan salah satu faktor pendukung untuk mengukur pembangunan suatu daerah. Data tersebut akan menjadi salah satu penentu ke arah mana pembangunan dan bagaimana hasilnya yang dicapai kelak.
"Semua yang kita rencanakan dalam membangun sebuah daerah, apakah itu manusianya, pendidikannya, sosial, IPM (indeks pembangunan manusia), dan indeksnya, semua by data. Jika data yang diambil tidak benar, itu dalam rumus komputer, kalau sampah yang masuk maka sampah juga keluar," ujarnya.
Bahkan orang nomor satu di Bumi Lamadukelleng, memberikan 'Warning' kepada para petugas pendataan untuk tidak menyepelekan pekerjaan serta betul-betul melakukan wawancara dengan responden.
Sebab, sumber data yang diambil dari masyarakat nantinya yang akan diolah dan dipakai untuk merencanakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) ke depan.
"Jadi, data ini harus didukung data valid, akuntabel, dan betul-betul bisa menjadi rujukan. Coba kita lihat sekarang, data warga miskin di DTSK (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), ada orang yang tidak layak menerima bantu, tapi terima. Sedangkan, ada tetangganya lebih layak, eh, dia tidak terima bantuan. Ada apa ini? Ini semua sumbernya dari kesalahan pengambilan data," tegasnya.
Amran juga mengingatkan petugas sensus untuk bekerja bukan orientasi materi, tetapi meniatkan mengambil bagian untuk membantu daerah dan pemerintah untuk meluruskan dan memperbaiki data yang sudah ada sebelumnya.
tulis komentar anda