Detik-detik Pak Guru, DPO Teroris MIT Ditembak Mati Satgas Madago Raya
Kamis, 28 April 2022 - 10:56 WIB
POSO - Askar alias Jaid alias Pak Guru, DPO anggota kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) mengakhiri petualannganya di Dusun Salubanga, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (27/4/2022).
Sebelum tewas ditembak Satgas Madago Raya, Pak Guru sempat melakukan perlawanan dengan melempar rompi yang diduga terdapat bom kepada petugas yang hendak menangkapnya.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menerangkan bahwa sebelum Satgas Madago Raya melakukan tindakan tegas terukur, Pak Guru sudah diingatkan terlebih dahulu agar menyerah.
Namun, lanjut Dedi, lanjut Dedi, DPO MIT itu tidak menghiraukan imbauan dari Satgas Madago Raya. "DPO teroris tersebut melakukan tindakan melemparkan body vest berwarna loreng ke anggota pos sekat yang diduga bom. Akhirnya, anggota melakukan tindakan tegas terhadap DPO teroris sehingga DPO teroris meninggal dunia," ujar Dedi di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Saat dilakukan pemeriksaan badan, kata Dedi, petugas menemukan puluhan butir amunisi berbagai kaliber dari Pak Guru.
Dengan tewasnya Pak Guru, maka tersisa dua DPO teroris Poso lainnya yang masih dalam pengejaran. Keduanya, yakni Nae alias Galuh alias Mukhlas dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Lihat Juga: Pilpres 2024 Berseberangan Kini Diusung Jadi Cagub Sulteng, Ahmad Ali: Hanya Prabowo yang Tahu
Sebelum tewas ditembak Satgas Madago Raya, Pak Guru sempat melakukan perlawanan dengan melempar rompi yang diduga terdapat bom kepada petugas yang hendak menangkapnya.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menerangkan bahwa sebelum Satgas Madago Raya melakukan tindakan tegas terukur, Pak Guru sudah diingatkan terlebih dahulu agar menyerah.
Namun, lanjut Dedi, lanjut Dedi, DPO MIT itu tidak menghiraukan imbauan dari Satgas Madago Raya. "DPO teroris tersebut melakukan tindakan melemparkan body vest berwarna loreng ke anggota pos sekat yang diduga bom. Akhirnya, anggota melakukan tindakan tegas terhadap DPO teroris sehingga DPO teroris meninggal dunia," ujar Dedi di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Saat dilakukan pemeriksaan badan, kata Dedi, petugas menemukan puluhan butir amunisi berbagai kaliber dari Pak Guru.
Dengan tewasnya Pak Guru, maka tersisa dua DPO teroris Poso lainnya yang masih dalam pengejaran. Keduanya, yakni Nae alias Galuh alias Mukhlas dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Lihat Juga: Pilpres 2024 Berseberangan Kini Diusung Jadi Cagub Sulteng, Ahmad Ali: Hanya Prabowo yang Tahu
(don)
tulis komentar anda