Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Ibu Pembunuh Anak Tiri di Pinrang

Kamis, 18 Juni 2020 - 15:13 WIB
Sarnima alias Sanima, pelaku pembunuhan anak tiri di Pinrang saat digiring polisi ke ruang PPA di Mapolres Pinrang. Foto/SINDOnews/Darwiaty Dalle
PINRANG - Penyidik Satuan Reskrim Polres Pinrang mempertimbangkan untuk memperiksa kejiwaan Sarnima alias Sanima (27), seorang ibu yang tega menghabisi nyawa anak tirinya, MT (4). Bocah empat tahun itu diketahui meregang nyawa setelah ditusuk pakai pulpen, saat ayahnya sedang bekerja.

Kepala Satuan Polres Pinrang, AKP Dharma Negara, menyampaikan pihaknya memang mempertimbangkan memanggil psikiater untuk memeriksaan kejiwaan Sarnima. "Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan jiwa yang diidap pelaku," ujar Dharma, Kamis (18/6/2020).

Sarmina menganiaya MT hingga tewas di rumahnya, di Kelurahan Marawi, Kecamatan Tirowang, Kabupaten Pinrang pada Selasa (16/6/2020) lalu. Di hadapan polisi, ia berdalih motif kejahatannya karena kesal dengan sang suami yang pilih kasih. Suaminya dituding lebih sayang kepada korban dibandingkan anak pelaku.



Pernyataan Sarnima itu dibantah suaminya, Herman. Di hadapan penyidik, ayah korban menegaskan tidak pernah pilih kasih antara anak kandung dan anak tirinya. "Tidak betul jika saya disebut membeda-bedakan antara anak tiri dengan anak kandung," tegas dia.



Herman mengaku bahkan cenderung lebih memperhatikan anak tirinya karena sedang sakit. Anak pelaku diketahui tidak memiliki anus sehingga saat hendak buang air besar harus melalui selang setelah menjalani operasi. "Tapi malah diartikan lain oleh pelaku," jelasnya.

Sejak hidup bersama dengan pelaku, kata Herman, pihaknya bahkan bisa dibilang cukup sabar. Terlebih, istrinya itu masih kerap berkomunikasi dengan mantan suami melalui WhatsApp. "Bahkan saat chatting, mantan suaminya mengatakan kenapa kamu mau mengasuh anak tirimu," ungkap Herman.

Nenek MT, Isa, menyampaikan hubungan Herman dan anaknya yang meninggal itu memang sangat dekat. MT sangat manja dengan ayahnya. Kedekatan itu tidak semestinya dipermasalahkan. Toh, sebenarnya pelaku pun dilihatnya dekat dan sering menghabiskan waktu dengan korban saat ayahnya bekerja ke luar daerah.

Isa mengaku masih tidak menyangka Sarnima tega menghabisi nyawa cucunya dengan dua tusukan pada bagian dada menggunakan pulpen. "Dia (pelaku) cukup bijak dalam mengasuh anak," tandasnya.

(tri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content