Sambangi ITN Malang, Moeldoko: Jangan Jadi Generasi Lembek dan Merugikan Orang Lain

Rabu, 23 Maret 2022 - 16:38 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat kunjungan kerja di kampus II Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, Rabu (23/3/2022). Foto/MPI/Avirista Midaada
MALANG - Maraknya crazy rich yang meraih kekayaannya dengan cara instan disentil oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Pasalnya, banyak anak muda ini memang mendapatkan sesuatu kekayaannya cukup cepat dan instan, tetapi dilakukan dengan cara yang tak benar.

Menurut Moeldoko, anak muda saat ini perlu diajarkan bagaimana cara menghasilkan karya dan didorong semangat memberikan yang terbaik, di tengah kemudahan akses informasi yang didapat masyarakat.





"Saya ingin menanamkan sebuah semangat, anak muda sekarang cenderung ingin instan hedonisnya luar biasa. Tidak peduli itu merugikan orang lain, pilihannya antara kaya dan penjara," ucap Moeldoko, saat melakukan kunjungan kerja di kampus II Institut Teknologi Nasional (ITN) di Kelurahan Tasikmadu, Kota Malang, pada Rabu siang (23/3/2022).

Pria kelahiran Kediri ini lantas menekankan pentingnya pendidikan berkarakter kepada generasi muda, agar mengedepankan kredibilitas dan integritas. Tak ketinggalan Moeldoko menyatakan, perlu adanya pembelajaran yang tangguh kepada setiap generasi muda.

"Perguruan tinggi jadi pilihan yang dapat membangun karakter. Maka karakternya harus kuat, jangan sampai pemuda Indonesia jadi generasi stroberi generasi yang lembek. Harus jadi generasi yang kuat, karena tantangan masa depan yang yang," ungkap dia.

Menurutnya, berkaca pada pandemi COVID-19 yang terjadi selama tiga tahun terakhir tak ada yang menyangka tatanan sosial, ekonomi, budaya, dan kesehatan yang berubah. Maka generasi muda utamanya mahasiswa perlu menjadi orang-orang yang siap menghadapi segala risiko dan perubahan dengan cukup cepat.



"COVID-19 membawa perubahan luar biasa, kompleksitas bukan hanya kesehatan, tapi semuanya sosial budaya. Surprise tidak ada satu pun negara yang siap menghadapi ini, termasuk Amerika dan negara-negara maju Eropa."

"Di tengah-tengah perkembangan yang diperlukan bangsa yang memiliki karakter kuat dan inovasi-inovasi, pilihannya inovasi atau mati," tukasnya.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content