Punya Sejarah sebagai Kota Industri, Solo Dipilih Jadi Tuan Rumah TIIWG G20
Selasa, 22 Maret 2022 - 10:14 WIB
SOLO - Kota Solo dipilih sebagai tuan rumah pertemuan pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 yang akan digelar pada 29-30 Maret 2022. Solo dipilih sebagai tuan rumah pertemuan TIIWG karena memiliki sejarah kejayaan yang panjang sebagai kota industri .
Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto menjelaskan, ada beberapa alasan terpilihnya Solo sebagai tuan rumah pertemuan TIIWG.
Pertama, Solo merupakan sebuah kota yang memiliki sejarah kejayaan yang panjang, sudah lebih dari seratus tahun yang lalu menjadi pusat industrialisasi di pulau Jawa.
"Bahkan di sana dulu ada pabrik gula yang dibangun oleh Mangkunegoro IV, itu merupakan pabrik gula terbesar di dunia saat itu," ungkap Eko dalam diskusi daring bertema "Persiapan Pertemuan Pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20" yang digelar Forum Merdeka Barat (FMB9), Senin (21/3/2022).
Kedua, lanjut Eko, pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) di Solo Raya juga bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, kalau dilihat saat ini, Solo juga menjadi satu wilayah di mana industralisasi cukup masif dibangun.
"Dan bicara Solo Raya, selama sepuluh tahun terakhir, industrialisasi itu cukup masif. Beberapa industri memilih Solo Raya sebagai home base dari produksi mereka. Itulah sebabnya Kota Solo sengaja ditampilkan dalam presidensi G20.
Sebagai kota yang tidak hanya menampilkan industri baik yang lama maupun yang baru, tetapi juga satu tempat di mana tradisi terus dijaga. "Nah Kota Solo bisa kita tampilkan dalam presidensi G20 ini. Karena kota ini mampu menjaga tradisi, warisan budaya. Sehingga impresi dari pada delegasi yang tidak hanya melihat industrialisasi, tapi juga tradisi yang kita jaga," ujarnya.
Ketiga, tambah Eko, berpuluh-puluh tahun industri dibangun, terutama sebagian besar di koridor utara pulau Jawa. "Dengan adanya jalan tol trans jawa ini, mengubah peta. Sehingga semakin banyak industri memilih lokasi di luar dari koridor utara tradisional dari pulau jawa tersebut," katanya. Baca juga: China Eastern Airlines yang Jatuh Sama dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia
Menurut Eko, terpilihnya Indonesia sebagai presidensi G20 merupakan kebanggaan bagi semua. Karena itu, Indonesia harus mampu menciptakan impresi bagi para delegasi.
"Jadi pergelaran G20 dalam presidensi kali ini kan merupakan kebanggaan bagi kita semua. Dan tentunya harus ada impresi yangbisa kita sampaikan terhadap para delegasi G20 termasuk tamu VVIP dari organisasi-organisasi Internasional," tutupnya.
Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto menjelaskan, ada beberapa alasan terpilihnya Solo sebagai tuan rumah pertemuan TIIWG.
Pertama, Solo merupakan sebuah kota yang memiliki sejarah kejayaan yang panjang, sudah lebih dari seratus tahun yang lalu menjadi pusat industrialisasi di pulau Jawa.
"Bahkan di sana dulu ada pabrik gula yang dibangun oleh Mangkunegoro IV, itu merupakan pabrik gula terbesar di dunia saat itu," ungkap Eko dalam diskusi daring bertema "Persiapan Pertemuan Pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20" yang digelar Forum Merdeka Barat (FMB9), Senin (21/3/2022).
Kedua, lanjut Eko, pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) di Solo Raya juga bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, kalau dilihat saat ini, Solo juga menjadi satu wilayah di mana industralisasi cukup masif dibangun.
"Dan bicara Solo Raya, selama sepuluh tahun terakhir, industrialisasi itu cukup masif. Beberapa industri memilih Solo Raya sebagai home base dari produksi mereka. Itulah sebabnya Kota Solo sengaja ditampilkan dalam presidensi G20.
Sebagai kota yang tidak hanya menampilkan industri baik yang lama maupun yang baru, tetapi juga satu tempat di mana tradisi terus dijaga. "Nah Kota Solo bisa kita tampilkan dalam presidensi G20 ini. Karena kota ini mampu menjaga tradisi, warisan budaya. Sehingga impresi dari pada delegasi yang tidak hanya melihat industrialisasi, tapi juga tradisi yang kita jaga," ujarnya.
Ketiga, tambah Eko, berpuluh-puluh tahun industri dibangun, terutama sebagian besar di koridor utara pulau Jawa. "Dengan adanya jalan tol trans jawa ini, mengubah peta. Sehingga semakin banyak industri memilih lokasi di luar dari koridor utara tradisional dari pulau jawa tersebut," katanya. Baca juga: China Eastern Airlines yang Jatuh Sama dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia
Menurut Eko, terpilihnya Indonesia sebagai presidensi G20 merupakan kebanggaan bagi semua. Karena itu, Indonesia harus mampu menciptakan impresi bagi para delegasi.
"Jadi pergelaran G20 dalam presidensi kali ini kan merupakan kebanggaan bagi kita semua. Dan tentunya harus ada impresi yangbisa kita sampaikan terhadap para delegasi G20 termasuk tamu VVIP dari organisasi-organisasi Internasional," tutupnya.
(don)
tulis komentar anda