Survei IPO: Dedi Mulyadi Lebih Disukai dari Gubernur Ridwan Kamil

Kamis, 10 Maret 2022 - 18:47 WIB
Paparan survei IPO menemukan tingkat kesukaan publik pada politisi Partai Golkar Dedi Mulyadi lebih unggul dibanding Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.(Ist)
BANDUNG - Indonesia Political Opinion (IPO) kembali mempublikasikan hasil penelitian opini publik terkait isu sosial kemasyarakatan dan konstelasi politik 2024. Penelitian itu secara khusus mengkaji persepsi publik di Jawa Barat.

Paparan survei IPO menemukan tingkat kesukaan publik pada politisi Partai Golkar Dedi Mulyadi lebih unggul dibanding Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dedi Mulyadi berhasil mendapatkan persepsi kesukaan publik sebesar 92 persen dari total popularitas yang ia dapat. Sementara Ridwan Kamil hanya disukai oleh 85 persen dari publik yang mengenal atau mengetahuinya. Meskipun dari sisi popularitas, Ridwan Kamil lebih unggul dengan 94 persen, dan popularitas Dedi Mulyadi sebesar 88 persen.



Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, popularitas Ridwan Kamil hampir merata ke seluruh pemilih di Jawa Barat. Hanya saja, popularitas itu menyisakan kelompok yang tidak menyukainya.

“Ini menunjukkan jika dalam popularitas Ridwan Kamil terdapat 15 persen yang tidak menyukainya, secara politik ini menentukan karena bisa saja kelompok ini secara aktif untuk mempropaganda pemilih lain agar tidak menyukai,"terang Dedi.

Situasi berbeda terjadi dalam penilaian publik kepada legislator Partai Golkar Dedi Mulyadi, survei diketahui hampir sebagian besar yang mengenal mantan Bupati Purwakarta itu menyukai ketokohannya.

“Dedi Mulyadi berhasil menempatkan citra dirinya sebagai tokoh disukai di pemilih Jawa Barat, tentu banyak faktor, paling menonjol dari aktifitasnya selama ini yang turun langsung ke masyarakat, meski pun dibuat dalam rangka konten media sosial, tetapi itu berhasil meyakinkan publik jika ia memang tokoh yang diharapkan publik," lanjutnya. Baca: Bejat! Sopir Angkot Setubuhi Siswi SMP di Manado hingga Pendarahan.

Dedi menambahkan jika faktor kesukaan publik lebih banyak dipengaruhi oleh interaksi tokoh politik pada publik, termasuk interaksi yang dilakukan secara tidak langsung.

“Tidak dapat dihindari, hampir semua tokoh yang disukai publik karena faktor interaksi, termasuk menggunakan media sosial atau konsolidasi langsung pada masyarakat. Tanpa melakukan inetraksi publik, akan sulit mendapatkan tingkat kesukaan” pungkasnya.

Baca Juga: Survei IPO: Ketua PDIP Jawa Barat Ono Surono Puncaki Elektabilitas Pilgub Jabar.

Survei IPO dilakukan pada 1-7 Maret 2022, dengan metode wawancara kepada 880 responden yang tersebar proporsional di Jawa Barat. Memiliki perhitungan toleransi kesalahan (margin of error) 2.90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content