Gunung Anak Krakatau Meletus, Badan Geologi Minta Warga Jauhi hingga 2 Kilometer

Jum'at, 04 Februari 2022 - 19:52 WIB
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi meminta masyarakat menjauhi area Gunung Anak Krakatau sejauh 2 Km, seiring meningkatnya aktivitas gunung tersebut sejak dua hari terakhir. (Ist)
LAMPUNG - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi meminta masyarakat menjauhi area Gunung Anak Krakatau sejauh 2 Km, seiring meningkatnya aktivitas gunung tersebut sejak dua hari terakhir.

"Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level II atau Waspada, kami merekomendasikan agar masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Krakatau dalam radius 2 km dari kawah aktif," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, Jumat (4/2/2022).

Menurut dia, berdasarkan peta kawasan rawan bencana menunjukkan hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter ± 2 Km dan area di sekitarnya merupakan kawasan rawan bencana.



Berdasarkan data-data visual dan instrumental, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material lava, aliran lava dan hujan abu lebat di sekitar kawah dalam radius 2 km dari kawah aktif.

Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat terpapar di area yang lebih jauh bergantung pada arah dan kecepatan angin.

"Potensi bahaya longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau secara historis merupakan ancaman bahaya permanen yang perlu selalu diwaspadai dan diantisipasi utamanya oleh instansi yang berwenang dalam peringatan dini bahaya ikutan gunungapi seperti tsunami," katanya. Baca: Terus Menerus Erupsi, Gunung Anak Krakatau Alami 9 Letusan Bikin Warga Khawatir.



Longsoran tubuh gunungapi tidak dapat diprediksi waktu kejadian dan volumenya Juga tidak bergantung pada kondisi gunung api ini sedang mengalami erupsi maupun tidak. Longsoran tubuh gunung api dapat terjadi dengan atau tanpa diawali peningkatan aktivitas gunung api. Baca Juga: Gempa Banten Memiliki Guncangan Besar Ini Penjelasannya.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content