Sosok Ainun Najib, Rajin Puasa Daud saat Kuliah di Singapura
Senin, 31 Januari 2022 - 20:15 WIB
GRESIK - Ainun Najib viral setelah disebut dan dipuji Presiden Jokowi saat Pengukuhan PBNU dan Harlah ke-96 NU di Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Senin (31/1/2022). Ternyata pemuda 37 tahun itu ahli IT global yang tinggal di Bukit Batok, Singapura.
Dia lahir dan besar di Desa Ganggang, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur. Ainun Najib putra pertama dari dua saudara pasangan KH Abdul Rozak dan H Rostinah. Adiknya bernama H Azhar Adam Abdurohman.
Ainun Najib saat ini menjabat Head of Busoiness Data Platform Grab Singapura. Namanya banyak dikenal saat Pemilu Presiden 2014 dan 2019. Bahkan, di Pilpres 2019 alumni SMA Negeri 5 Surabaya itu membuat aplikasi KawalPemilu. Berbagai penghargaan nasional maupun intrernasional didapat atas keahliannya sebagai programer.
“Prestasi itu didapat tidak ujug-ujug. Tapi perjuangan dan tirakat. Satu lagi, sejak kecil memang suka membaca,” ungkap Abdul Rozak kepada SINDOnews.
Meski begitu, Ainun Najib tetap pemuda desa yang tidak melambung karena sanjungan dan prestasi. Tetap rendah diri dan tidak melupakan kebiasaan masa kecilnya. Dia sadar bahwa pada 20 Oktober 1985 lalu, dia dilahirkan di Desa Ganggang, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.
Sekolah di MI Islamiyah Ganggang. Melanjutkan SMP Negeri 1 Balongpanggang. Selanjutnya sekolah favorit di SMA Negeri 5 Surabaya. Kemudian mendapat beasiswa Universitas Tehnologi Nanyang (NTU) Singapura dengan jurusan Computer Engineering.
Dia lahir dan besar di Desa Ganggang, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur. Ainun Najib putra pertama dari dua saudara pasangan KH Abdul Rozak dan H Rostinah. Adiknya bernama H Azhar Adam Abdurohman.
Ainun Najib saat ini menjabat Head of Busoiness Data Platform Grab Singapura. Namanya banyak dikenal saat Pemilu Presiden 2014 dan 2019. Bahkan, di Pilpres 2019 alumni SMA Negeri 5 Surabaya itu membuat aplikasi KawalPemilu. Berbagai penghargaan nasional maupun intrernasional didapat atas keahliannya sebagai programer.
“Prestasi itu didapat tidak ujug-ujug. Tapi perjuangan dan tirakat. Satu lagi, sejak kecil memang suka membaca,” ungkap Abdul Rozak kepada SINDOnews.
Meski begitu, Ainun Najib tetap pemuda desa yang tidak melambung karena sanjungan dan prestasi. Tetap rendah diri dan tidak melupakan kebiasaan masa kecilnya. Dia sadar bahwa pada 20 Oktober 1985 lalu, dia dilahirkan di Desa Ganggang, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.
Sekolah di MI Islamiyah Ganggang. Melanjutkan SMP Negeri 1 Balongpanggang. Selanjutnya sekolah favorit di SMA Negeri 5 Surabaya. Kemudian mendapat beasiswa Universitas Tehnologi Nanyang (NTU) Singapura dengan jurusan Computer Engineering.
tulis komentar anda