Mahasiswa Minta Pemkot Makassar Transparan Terkait Anggaran Covid-19
Kamis, 11 Juni 2020 - 18:42 WIB
MAKASSAR - Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Makassar , Kamis (11/6/2020). Mereka menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersikap lebih transparan dalam pengelolaan anggaran penanganan virus corona baru alias covid-19 yang nilai berfantastis.
Dari pantauan SINDOnews, massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinator Komisariat Tamalate itu mulanya hendak membakar ban dalam aksinya. Namun, hal itu urung dilakukan setelah mereka diterima dan aspirasinya didengar oleh dua legislator Makassar, Kasrudi dan Azwar.
Ketua Umum HMI Koordinator Komisariat Tamalate Cabang Makassar, Ilham, menyampaikan tuntutan transparansi dalam penanganan covid-19 sudah disampaikannya, baik kepada pemerintah maupun legislatif. Sebelum menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD, mereka ternyata sudah menyambangi Balai Kota Makassar.
Ilham menyebut pihaknya meminta adanya transparansi karena anggaran covid-19 di Kota Makassar sangatlah tinggi. Besarnya jumlah anggaran itu patut diawasi agar tidak ada penyelewengan maupun penyimpangan. Terlebih, saat kondisi sulit seperti ini tatkala pandemi corona.
"Makassar kan punya anggaran tertinggi di Indonesia (tingkat kota) untuk penanganan covid-19, infonya sampai Rp749 miliar. Nah, kita mau tahu sejauh mana eksekutif memakainya dan sejauh mana legislatif mengawasinya," ujar Ilham.
"Ya ini perlu diawasi dengan serius. Apalagi ada stiga kurang percaya mahasiswa dan masyarakat," sambung dia.
Ia pun meminta agar Pemkot dan DPRD Makassar menggelar dialog interaktif secara terbuka melalui media sosial. Sejauh ini, Ilham menyebut Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf siap memenuhi permintaan mahasiswa dan mengagendakannya pada Senin mendatang.
Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Kasrudi, menyampaikan tanpa diminta, pihaknya pasti mengawasi penggunaan anggaran covid-19 tersebut. Bahkan pihaknya berencana memanggil pihak pemerintah kota terkait rincian penggunaan anggaran.
Dari pantauan SINDOnews, massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinator Komisariat Tamalate itu mulanya hendak membakar ban dalam aksinya. Namun, hal itu urung dilakukan setelah mereka diterima dan aspirasinya didengar oleh dua legislator Makassar, Kasrudi dan Azwar.
Ketua Umum HMI Koordinator Komisariat Tamalate Cabang Makassar, Ilham, menyampaikan tuntutan transparansi dalam penanganan covid-19 sudah disampaikannya, baik kepada pemerintah maupun legislatif. Sebelum menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD, mereka ternyata sudah menyambangi Balai Kota Makassar.
Ilham menyebut pihaknya meminta adanya transparansi karena anggaran covid-19 di Kota Makassar sangatlah tinggi. Besarnya jumlah anggaran itu patut diawasi agar tidak ada penyelewengan maupun penyimpangan. Terlebih, saat kondisi sulit seperti ini tatkala pandemi corona.
"Makassar kan punya anggaran tertinggi di Indonesia (tingkat kota) untuk penanganan covid-19, infonya sampai Rp749 miliar. Nah, kita mau tahu sejauh mana eksekutif memakainya dan sejauh mana legislatif mengawasinya," ujar Ilham.
"Ya ini perlu diawasi dengan serius. Apalagi ada stiga kurang percaya mahasiswa dan masyarakat," sambung dia.
Ia pun meminta agar Pemkot dan DPRD Makassar menggelar dialog interaktif secara terbuka melalui media sosial. Sejauh ini, Ilham menyebut Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf siap memenuhi permintaan mahasiswa dan mengagendakannya pada Senin mendatang.
Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Kasrudi, menyampaikan tanpa diminta, pihaknya pasti mengawasi penggunaan anggaran covid-19 tersebut. Bahkan pihaknya berencana memanggil pihak pemerintah kota terkait rincian penggunaan anggaran.
tulis komentar anda