Cemburu Buta, Suami di Palembang Bakar Istri Usai Pulang Ziarah
Senin, 20 Desember 2021 - 10:18 WIB
PALEMBANG - Gegara cemburu buta , Susila (32), warga Lorong Jayalaksana, Kelurahan 3/4 Ulu, RT 10, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang dibakar suaminya, Apriansyah (36), menggunakan bensin.
Anis, ibu korban mengatakan, bahwa kejadian bermula saat anaknya tersebut hendak pergi ziarah ke makam mertuanya yang berada di kawasan Suro Seberang Ilir dan meminta uang kepada suaminya sebesar Rp 100 ribu.
"Untuk sampai ke lokasi makam memang harus naik perahu ketek, namun setelah menunggu cukup lama perahu ketek tidak ada yang datang. Karena tidak jadi, dia akhirnya pulang lagi ke rumah, lalu Salat Magrib," ujar Anis, Senin (20/12/2021).
Tidak lama berselang, lanjut Anis, suami anaknya tersebut juga pulang ke rumah lalu berteriak memanggil Susi dengan kata-kata yang tidak enak dan meminta kembali uang yang sudah diberikan sebelumnya.
"Susi lagi sholat, suaminya pulang lalu teriak-teriak manggil, mana uang tadi. Kamu berikan ke pria mana uang itu. Suaminya ini cemburu tidak jelas, padahal uang itu masih ada di Susi, " jelasnya.
Lalu, Apriansyah meminta anak laki-laki mereka yang berusia 12 tahun untuk membelikan bensin dan tidak tahu untuk apa, namun sang anak tidak mau.
Apriansyah pun akhirnya membeli sendiri bensin, lalu ketika Susi keluar dari rumah tiba-tiba sang suami menyiram bensin tersebut kepada Susi dan menyulutkan api menggunakan korek gas.
"Bensin itu disiram ke badan Susi, dia langsung berteriak minta tolong waktu itu, tapi belum ada yang nolong. Akhirnya, api itu padam oleh Susi sendiri karena rumahnya di pinggir Sungai Musi dia siram-siram sendiri badannya, tapi Susi juga cerita kalau ada sosok putih yang bantu menarik dia ke air," katanya.
Setelah memadamkan api,, lanjut Anis, Susi dibantu warga pergi ke Bidan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Kemudian Rosida, kakak Susi mendapat kabar dari warga jika ada peristiwa tersebut.
"Anak saya yang tua, kakaknya Susi jemput Susi dari Bidan sekitar pukul 21.00 WIB lalu membuat laporan ke Polsek SU I. Kemudian kami juga ke RS Bari untuk melakukan visum dan mendapat penanganan medis," jelasnya. Baca: Beritakan Dugaan Pungli, Jurnalis Televisi Nyaris Ditikam Badik Perangkat Desa.
Anis, ibu korban mengatakan, bahwa kejadian bermula saat anaknya tersebut hendak pergi ziarah ke makam mertuanya yang berada di kawasan Suro Seberang Ilir dan meminta uang kepada suaminya sebesar Rp 100 ribu.
"Untuk sampai ke lokasi makam memang harus naik perahu ketek, namun setelah menunggu cukup lama perahu ketek tidak ada yang datang. Karena tidak jadi, dia akhirnya pulang lagi ke rumah, lalu Salat Magrib," ujar Anis, Senin (20/12/2021).
Tidak lama berselang, lanjut Anis, suami anaknya tersebut juga pulang ke rumah lalu berteriak memanggil Susi dengan kata-kata yang tidak enak dan meminta kembali uang yang sudah diberikan sebelumnya.
"Susi lagi sholat, suaminya pulang lalu teriak-teriak manggil, mana uang tadi. Kamu berikan ke pria mana uang itu. Suaminya ini cemburu tidak jelas, padahal uang itu masih ada di Susi, " jelasnya.
Lalu, Apriansyah meminta anak laki-laki mereka yang berusia 12 tahun untuk membelikan bensin dan tidak tahu untuk apa, namun sang anak tidak mau.
Apriansyah pun akhirnya membeli sendiri bensin, lalu ketika Susi keluar dari rumah tiba-tiba sang suami menyiram bensin tersebut kepada Susi dan menyulutkan api menggunakan korek gas.
"Bensin itu disiram ke badan Susi, dia langsung berteriak minta tolong waktu itu, tapi belum ada yang nolong. Akhirnya, api itu padam oleh Susi sendiri karena rumahnya di pinggir Sungai Musi dia siram-siram sendiri badannya, tapi Susi juga cerita kalau ada sosok putih yang bantu menarik dia ke air," katanya.
Setelah memadamkan api,, lanjut Anis, Susi dibantu warga pergi ke Bidan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Kemudian Rosida, kakak Susi mendapat kabar dari warga jika ada peristiwa tersebut.
"Anak saya yang tua, kakaknya Susi jemput Susi dari Bidan sekitar pukul 21.00 WIB lalu membuat laporan ke Polsek SU I. Kemudian kami juga ke RS Bari untuk melakukan visum dan mendapat penanganan medis," jelasnya. Baca: Beritakan Dugaan Pungli, Jurnalis Televisi Nyaris Ditikam Badik Perangkat Desa.
tulis komentar anda