Omicron Masuk Indonesia, Ridwan Kamil Sebut Kuncinya Tetap Protokol Kesehatan
Kamis, 16 Desember 2021 - 16:48 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan (prokes) menyusul pengumuman resmi dari pemerintah terkait kasus COVID-19 varian Omicron pertama di Indonesia.
Menurut Ridwan Kamil, penanganan Omicron tidak berbeda dengan penanganan varian COVID-19 lainnya. Namun, dia mengakui bahwa tingkat penularan Omicron jauh lebih cepat.
"Gak ada beda, cuma kecepatan menularnya lebih tinggi. Kuncinya tetap protokol kesehatan," tegas Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (16/12/2021).
Lebih lanjut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan terkait penanganan Omicron di Indonesia.
"Ada tiga arahan dari Presiden, satu omricon sudah masuk ke Jakarta kita diminta mengecek semua kesiapan seperti rumah sakit, oksigen, alhamdulillah Jabar sudah siap," kata Kang Emil.
Arahan kedua, Presiden Jokowi meminta agar program vaksinasi harus mencapai target 70 persen pada akhir Desember mendatang.
"Saya kira dalam sehari dua hari bisa tercapai, jadi akhir bulan (capaian vaksinasi) bisa jauh lebih tinggi," ujarnya.
Menurut Ridwan Kamil, penanganan Omicron tidak berbeda dengan penanganan varian COVID-19 lainnya. Namun, dia mengakui bahwa tingkat penularan Omicron jauh lebih cepat.
"Gak ada beda, cuma kecepatan menularnya lebih tinggi. Kuncinya tetap protokol kesehatan," tegas Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (16/12/2021).
Lebih lanjut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan terkait penanganan Omicron di Indonesia.
"Ada tiga arahan dari Presiden, satu omricon sudah masuk ke Jakarta kita diminta mengecek semua kesiapan seperti rumah sakit, oksigen, alhamdulillah Jabar sudah siap," kata Kang Emil.
Arahan kedua, Presiden Jokowi meminta agar program vaksinasi harus mencapai target 70 persen pada akhir Desember mendatang.
"Saya kira dalam sehari dua hari bisa tercapai, jadi akhir bulan (capaian vaksinasi) bisa jauh lebih tinggi," ujarnya.
tulis komentar anda