Ratusan Orang Mengungsi dan 1 Rumah Hilang Akibat Banjir Rob di Pandeglang
Selasa, 07 Desember 2021 - 08:51 WIB
Ratusan orang mengungsi dan satu rumah di Pandeglang, Banten, hanyut akibat banjir rob.Foto/Iskandar nasution
PANDEGLANG - Empat kampung di Desa Sidomukti, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten tergenang banjir rob , Selasa (7/12/2021) pagi. Satu rumah warga dikabarkan hanyut terbawa banjir. Sekitar 700 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti masjid dan musala.
Pantauan di lapangan, banjir rob berdampak cukup besar bagi masyarakat setempat. Banjir ini terjadi sejak Senin sore hingga hari ini. Ketinggian air mencapai 20 centimeter hingga satu meter.
baca juga: Gelombang Tinggi, KMP Batu Mandi Terombang-ambing 8 Jam Tak Bisa Sandar di Pelabuhan Merak
Warga tidak menyelamatkan harta bendanya karena banjir datang tiba-tiba. Bahkan warga sempat menduga akan terjadi gelombang tsunami. "Karena air laut tiba-tiba naik dan menggenangi perkampungan. Rumah saya hilang terbawa banjir," ujar seorang warga, Elisa.
Menurutnya, rumah yang baru dibangun hanyut disapu gelombang tinggi dan bajir rob. Rumah di pinggir pantai itu tidak bisa diselamatkan akibat derasnya gelombang.
Petugas Tagana Pandeglang, Ade Tagana mengatakan, saat ini hampir 700 warga dari empat kampung mengungsi ke beberapa tempat yang lebih aman. "Mereka umumnya warga yang tinggal di pinggir pantai yang berprofesi sebagai nelayan," katanya.
Pantauan di lapangan, banjir rob berdampak cukup besar bagi masyarakat setempat. Banjir ini terjadi sejak Senin sore hingga hari ini. Ketinggian air mencapai 20 centimeter hingga satu meter.
baca juga: Gelombang Tinggi, KMP Batu Mandi Terombang-ambing 8 Jam Tak Bisa Sandar di Pelabuhan Merak
Warga tidak menyelamatkan harta bendanya karena banjir datang tiba-tiba. Bahkan warga sempat menduga akan terjadi gelombang tsunami. "Karena air laut tiba-tiba naik dan menggenangi perkampungan. Rumah saya hilang terbawa banjir," ujar seorang warga, Elisa.
Menurutnya, rumah yang baru dibangun hanyut disapu gelombang tinggi dan bajir rob. Rumah di pinggir pantai itu tidak bisa diselamatkan akibat derasnya gelombang.
Petugas Tagana Pandeglang, Ade Tagana mengatakan, saat ini hampir 700 warga dari empat kampung mengungsi ke beberapa tempat yang lebih aman. "Mereka umumnya warga yang tinggal di pinggir pantai yang berprofesi sebagai nelayan," katanya.
(msd)
tulis komentar anda