Gubernur Khofifah Minta ASN Percepat Adaptasi Transformasi Digital
Senin, 29 November 2021 - 13:44 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meminta aparatur sipil negara (ASN) mengubah pola pikir dan cara kerja dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan publik di tengah upaya transformasi digital. Menurutnya, era birokrasi priyayi sudah selesai, dan sudah saatnya memperkuat pola birokrasi yang melayani .
“Dalam suasana pandemi ini, anggota Korpri tidak boleh lengah. Inovasi adalah ruhnya birokrasi. Seluruh ASN harus menjadi motor penggerak birokrasi yang inovatif. Transformasi digital yang tengah berlangsung saat ini harus diikuti dengan perubahan cara berpikir dan pola kerja dalam menyelesaikan persoalan,” kata Khofifah dalam sambutan peringatan HUT Korpri ke-50 di Gedung Negara Grahadi, Senin (29/11/2021).
Baca juga: 34 Narapidana Risiko Tinggi dari Jawa Timur Dipindah ke Nusa Kambangan
Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga mengapresiasi ASN Jatim yang memberi pelayanan inovatif kepada masyarakat. Indikatornya adalah berbagai penghargaan yang berhasil dibawa pulang Provinsi Jatim. Terbaru, Pemprov Jatim menyabet dua penghargaan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Award 2021.
Pertama, Peringkat I untuk Perencanaan Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun. Kedua, Peringkat I Komitmen Pengawasan dan Pengendalian. “Penghargaan ini bukanlah tujuan akhir, melainkan harus menjadi pelecut dan motivasi untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” imbuhnya.
Khofifah menuturkan, saat ini berbagai pelayanan publik di berbagai kabupaten/kota di Jatim sudah professional. Contohnya, pembuatan Kartu Keluarga, e-KTP, Pembuatan Akte Kelahiran, Pembayaran pajak kendaraan, SIM, Paspor, serta administrasi lainnya yang saat ini bisa didapatkan tanpa harus bertatap muka di kantor pelayanan publik.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Belanda Kerjasama Bidang Pengelolaan Air
Bahkan, Pemprov Jatim turut menggandeng pondok pesantren untuk menyediakan layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor bernama Samsat OPOP. Kerjasama tersebut merupakan upaya pemberdayaan masyarakat pesantren. “Berbagai terobosan ini mensyaratkan bahwa seluruh ASN harus fasih dalam menggunakan peralatan pelayanan secara digital,” pungkasnya.
“Dalam suasana pandemi ini, anggota Korpri tidak boleh lengah. Inovasi adalah ruhnya birokrasi. Seluruh ASN harus menjadi motor penggerak birokrasi yang inovatif. Transformasi digital yang tengah berlangsung saat ini harus diikuti dengan perubahan cara berpikir dan pola kerja dalam menyelesaikan persoalan,” kata Khofifah dalam sambutan peringatan HUT Korpri ke-50 di Gedung Negara Grahadi, Senin (29/11/2021).
Baca juga: 34 Narapidana Risiko Tinggi dari Jawa Timur Dipindah ke Nusa Kambangan
Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga mengapresiasi ASN Jatim yang memberi pelayanan inovatif kepada masyarakat. Indikatornya adalah berbagai penghargaan yang berhasil dibawa pulang Provinsi Jatim. Terbaru, Pemprov Jatim menyabet dua penghargaan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Award 2021.
Pertama, Peringkat I untuk Perencanaan Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun. Kedua, Peringkat I Komitmen Pengawasan dan Pengendalian. “Penghargaan ini bukanlah tujuan akhir, melainkan harus menjadi pelecut dan motivasi untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” imbuhnya.
Khofifah menuturkan, saat ini berbagai pelayanan publik di berbagai kabupaten/kota di Jatim sudah professional. Contohnya, pembuatan Kartu Keluarga, e-KTP, Pembuatan Akte Kelahiran, Pembayaran pajak kendaraan, SIM, Paspor, serta administrasi lainnya yang saat ini bisa didapatkan tanpa harus bertatap muka di kantor pelayanan publik.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Belanda Kerjasama Bidang Pengelolaan Air
Bahkan, Pemprov Jatim turut menggandeng pondok pesantren untuk menyediakan layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor bernama Samsat OPOP. Kerjasama tersebut merupakan upaya pemberdayaan masyarakat pesantren. “Berbagai terobosan ini mensyaratkan bahwa seluruh ASN harus fasih dalam menggunakan peralatan pelayanan secara digital,” pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda