360 Sekuriti Bandara Ngurah Rai Terancam Diputus Kontrak Gegara Tato dan Tindik
Selasa, 23 November 2021 - 22:25 WIB
DENPASAR - Sebanyak 360 sekuriti Bandara Ngurah Rai Bali terancam diputus kontrak kerjanya. Penyebabnya, mereka memiliki tato dan bertindik.
Hal itu menyusul rencana PT Angkasa Pura Supports melakukan seleksi baru pegawai kontrak per 1 Januari 2022. Dalam seleksi itu, ada beberapa persyaratan di antaranya, usia maksimal 45 tahun, tidak bertato dan bertindik.
"Dengan persyaratan itu, otomatis kita tidak akan diterima lagi," kata Agus Amik Santosa, juru bicara para sekuriti ketika dihubungi, Selasa (23/11/2021).
Dia mengungkapkan, teman-temannya sudah bekerja antara 13-20 tahun. Mereka sebagian besar juga telah berkeluarga.
Amik juga menyayangkan alasan manajemen tentang rasionalisasi dan efisiensi perusahaan. Sebab, operasional Bandara Ngurah Rai saat ini mulai membaik seiring pulihnya penerbangan domestik.
Dia berharap manajemen meninjau ulang persyaratan itu sehingga kontraknya bisa diperpanjang. "Karena dampaknya tentu kepada keluarga kami semua," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Taufan Yudhistira mengatakan, kontrak kerja para sekuriti itu akan habis pada 31 Desember 2021.
Dengan begitu, mereka harus melakukan seleksi ulang untuk mendapatkan kontrak baru mulai 1 Januari 2022. "Jadi mereka harus seleksi ulang, tidak bisa langsung diperpanjang," katanya.
Taufan menjelaskan, aturan tidak boleh bertato dan bertindik tidak diberlakukan untuk seleksi ulang, tapi bagi rekrutmen baru. "Sehingga sekuriti yang bekerja saat ini tetap bisa mengikuti seleksi ulang dan hasilnya bergantung dari hasil tes," tandasnya.
Hal itu menyusul rencana PT Angkasa Pura Supports melakukan seleksi baru pegawai kontrak per 1 Januari 2022. Dalam seleksi itu, ada beberapa persyaratan di antaranya, usia maksimal 45 tahun, tidak bertato dan bertindik.
"Dengan persyaratan itu, otomatis kita tidak akan diterima lagi," kata Agus Amik Santosa, juru bicara para sekuriti ketika dihubungi, Selasa (23/11/2021).
Dia mengungkapkan, teman-temannya sudah bekerja antara 13-20 tahun. Mereka sebagian besar juga telah berkeluarga.
Amik juga menyayangkan alasan manajemen tentang rasionalisasi dan efisiensi perusahaan. Sebab, operasional Bandara Ngurah Rai saat ini mulai membaik seiring pulihnya penerbangan domestik.
Baca Juga
Dia berharap manajemen meninjau ulang persyaratan itu sehingga kontraknya bisa diperpanjang. "Karena dampaknya tentu kepada keluarga kami semua," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Taufan Yudhistira mengatakan, kontrak kerja para sekuriti itu akan habis pada 31 Desember 2021.
Baca Juga
Dengan begitu, mereka harus melakukan seleksi ulang untuk mendapatkan kontrak baru mulai 1 Januari 2022. "Jadi mereka harus seleksi ulang, tidak bisa langsung diperpanjang," katanya.
Taufan menjelaskan, aturan tidak boleh bertato dan bertindik tidak diberlakukan untuk seleksi ulang, tapi bagi rekrutmen baru. "Sehingga sekuriti yang bekerja saat ini tetap bisa mengikuti seleksi ulang dan hasilnya bergantung dari hasil tes," tandasnya.
(nic)
tulis komentar anda