Titik Lokasi Longsor di Jalan Kolonel Masturi Diusulkan Bangun TPT
Sabtu, 06 November 2021 - 13:27 WIB
BANDUNG BARAT - Tembok Penahan Tanah (TPT) rencananya akan dibangun di titik lokasi longsor di Kampung Keramat, Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hal itu untuk menghindari terjadinya longsor tebing di area tersebut yang sudah beberapa kali terjadi, bahkan sempat menimbulkan korban jiwa.
"Pembuatan TPT itu sudah diusulkan ke Pemprov Jabar karena statusnya adalah jalan provinsi. Semoga bisa terealisasi, supaya tidak terjadi lagi longsor," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo, Sabtu (6/11/2021).
Menurutnya, pembuatan TPT menjadi solusi jangka panjang di kawasan tersebut mengingat lokasi tanahnya labil. Sehingga dengan dibuatkan TPT diharapkan dapat memperkuat struktur tebing dan bisa dibuatkan saluran untuk mengalirkan air dari bagian atas agar tidak mengikis tebing.
Sejauh ini pihaknya bersama petugas gabungan sudah membersihkan material longsoran, menutup retakan tanah yang terjadi di atas tebing, serta mengevakuasi penghuni satu rumah yang tinggal di atas tebing. Tebing bekas longsoran juga sudah ditutup dengan terpal oleh Relawan Penanggulangan Bencana Lembang (RPBL).
"Ini langkah penanganan jangka pendek supaya tidak ada longsor susulan atau terkisisnya material tanah yang bisa kembali menutupi jalan," terangnya.
Anggota RPBL, Sukma mengatakan, bersama sekitar 16 orang, pihaknya melakukan pemasangan terpal berukuran 6 x 8 meter di lokasi titik tebing longsor yang ada di Kampung Keramat. Pihaknya harus ekstra hati-hati karena area longsor memiliki kemiringan yang sangat curam, kontur tanah yang licin dan labil.
Terpal dipasang untuk menahan aliran air hujan agar tidak langsung menghujam ke tebing. Sebab ketika hujan deras dan airnya langsung mengaliri tebing dikhawatirkan terjadi kikisan tanah yang dapat memicu terjadinya longsor susulan. Terlebih saat ini curah hujan masih tinggi dan setiap hari selalu turun hujan.
"Cuaca ekstrem akhir-akhir ini rawan terjadi bencana, kalau terpal tidak segera dipasang bisa rawan longsor susulan. Benteng di pinggir area longsor juga dikhawatirkan ambruk jika tidak segera ditangani," kata dia.
"Pembuatan TPT itu sudah diusulkan ke Pemprov Jabar karena statusnya adalah jalan provinsi. Semoga bisa terealisasi, supaya tidak terjadi lagi longsor," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo, Sabtu (6/11/2021).
Menurutnya, pembuatan TPT menjadi solusi jangka panjang di kawasan tersebut mengingat lokasi tanahnya labil. Sehingga dengan dibuatkan TPT diharapkan dapat memperkuat struktur tebing dan bisa dibuatkan saluran untuk mengalirkan air dari bagian atas agar tidak mengikis tebing.
Sejauh ini pihaknya bersama petugas gabungan sudah membersihkan material longsoran, menutup retakan tanah yang terjadi di atas tebing, serta mengevakuasi penghuni satu rumah yang tinggal di atas tebing. Tebing bekas longsoran juga sudah ditutup dengan terpal oleh Relawan Penanggulangan Bencana Lembang (RPBL).
"Ini langkah penanganan jangka pendek supaya tidak ada longsor susulan atau terkisisnya material tanah yang bisa kembali menutupi jalan," terangnya.
Anggota RPBL, Sukma mengatakan, bersama sekitar 16 orang, pihaknya melakukan pemasangan terpal berukuran 6 x 8 meter di lokasi titik tebing longsor yang ada di Kampung Keramat. Pihaknya harus ekstra hati-hati karena area longsor memiliki kemiringan yang sangat curam, kontur tanah yang licin dan labil.
Terpal dipasang untuk menahan aliran air hujan agar tidak langsung menghujam ke tebing. Sebab ketika hujan deras dan airnya langsung mengaliri tebing dikhawatirkan terjadi kikisan tanah yang dapat memicu terjadinya longsor susulan. Terlebih saat ini curah hujan masih tinggi dan setiap hari selalu turun hujan.
"Cuaca ekstrem akhir-akhir ini rawan terjadi bencana, kalau terpal tidak segera dipasang bisa rawan longsor susulan. Benteng di pinggir area longsor juga dikhawatirkan ambruk jika tidak segera ditangani," kata dia.
(don)
tulis komentar anda