Harga Telur di Tanah Datar Anjlok, Bupati Minta Bantuan Pusat dan Pemprov

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 11:58 WIB
Bupati Tanah Datar Eka Putra memperkenalkan songket Tanah Datar kepada Bupati Buru Selatan di ajang Apkasi Otonomi Expo 2021. Foto SINDOnews
JAKARTA - Bupati Tanah Datar meminta pemerintah pusat, pemerintah provinsi (Pemprov) dan seluruh Pemda yang memiliki program bantuan sosial agar telur menjadi isi paket bansosnya dan membeli telur dari peternak ayam petelur di Tanah Datar. Langkah ini diyakini bisa membantu peternak yang terancam bangkrut akibat anjloknya harga telur dan mahalnya harga pakan, terutama jagung.

Hal tersebut disampaikan Bupati Tanah Datar, Eka Putra di sela-sela Apkasi Otonomi Expo di Jakarta Convention Centre, Jumat (22/10/2021).Bupati berharap, seluruh pihak terkait mencarikan solusi atas permasalahan yang dihadap peternak.

"Ini masa yang paling berat bagi peternak ayam petelur. Harga pakan mahal, harga jual telur murah. Banyak yang tidak mampu lagi memberi makan ayam dan menutupi biaya operasional. Banyak yang menggadaikan dan menjual aset agar ayam mereka tetap makan," kata Eka Putra.



Eka Putra memaparkan, saat ini harga telur ayam anjlok hingga Rp1.000 per butir, bahkan Rp990. "Sementara harga jagung pakan ayam naik hingga Rp6.000 per kg. Jika tidak ada solusi, dan dibiarkan terus menerus, para peternak ayam petelur bisa gulung tikar," kata Eka.

Menurut Eka, untuk membantu peternak ayam petelur, Pemkab Tanah Datar sudah mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan program tanam jagung besar-besaran di Kabupaten Tanah Datar. "Di anggaran perubahan, kita bantu petani bibit jagung terbaik. Kita targetkan akan menanam jagung seluas 400 hektar," kata Eka Putra.

Program di atas diharapkan dapat membuat peternak di Tanah Datar tidak kesulitan mendapatkan pakan ternak dengan harga yang stabil. Di sisi lain, menurut Eka, harga telur anjlok karena memang permintaan menurun. "Ini dampak pandemi, hukum ekonomi berlaku. Permintaan menurun harga turun," jelasnya. Baca Juga: Harga Telur Terus Anjlok, Ada Karut Marut Apa Dibaliknya?

Kata Eka, sebenarnya Kementerian Perdagangan sudah memiliki program untuk menyikapi hal ini. Yaitu dengan membeli telur para peternak untuk dibagikan kepada para penerima bansos. "Kami meminta, jika pemerintah pusat ada program ini, tolong beli juga telur dari peternak Tanah Datar," imbuhnya.

"Semoga pandemi segera berlalu. Semoga ekonomi berputar lagi, kafe-kafe buka normal kembali, katering lancar, sehingga kebutuhan telur meningkat, dan harga telur pun bisa terdongkrak," jelas Eka.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content