Bupati Lutra Minta Pencegahan dan Penanganan TPPO Dilakukan dari Hulu ke Hilir

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 12:27 WIB
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Foto: Istimewa
LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara (Lutra) , Indah Putri Indriani, meminta pencegahan dan penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak harus bersifat menyeluruh dari hulu ke hilir. Hal itu disampaikan oleh IDP-sapaan akrabnya, saat membuka Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Penanganan Korban Kekerasan TPPO di Aula Bappelitbangda, Kamis (30/9) kemarin.

"Perlu kita sinergikan program-program yang ada di masing-masing instansi sesuai dengan tugas dan fungsinya. Ada pengadilan, kejaksaan, polres, kemenag, dan pemda tentunya. Nanti kita lihat siapa yang bertanggung jawab di hulu, tengah, dan hilir, siapa melakukan apa. Ada juga yang memang masuk ke semua lini, mulai dari hulu sampai hilir," kata IDP, dalam keterangan persnya, Jumat (1/10).

Penanganan tersebut, IDP menekankan tentu memerlukan sinergi harmonis dari berbagai pihak. Bukan cuma melibatkan lembaga pemerintah tapi juga non-pemerintah, termasuk media di dalamnya dan di semua tingkatan desa, dusun/lingkungan, bahkan sampai ke tingkat RT/RW.



"Soal sinergi, bentuknya adalah masing-masing membawa program sesuai tugas dan fungsi untuk perlindungan perempuan dan anak. Selanjutnya program tersebut dipertemukan, itu namanya sinergi. Bukan satu program lalu keroyokan," ungkap bupati perempuan pertama di Sulsel.

Oleh karena itu, IDP mengajak semua pihak untuk membangun interaksi positif, sinergi positif, menyamakan visi-misi, dan mengedepankan dialog dalam segala hal.

"Tentu saja kita berharap ada inovasi atau ide-ide cerdas dalam rangka upaya pencegahan perdagangan orang , termasuk di dalamnya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk itu tetap melakukan respons cepat sebagaimana yang telah kita lakukan selama ini," jelas IDP.

Terkait inovasi, IDP mengapresiasi inovasi Layar Desa milik Camat Sabbang Selatan, Fatmawati Beddu. Menurutnya, inovasi tersebut bisa direplikasi untuk membentuk shelter pengaduan di tingkat desa. Kemudian mendorong secara khusus bagaimana meningkatkan kualitas peran ibu melalui pola pengasuhan positif.

"Tujuannya adalah mendekatkan pelayanan, sebab penjangkauan itu penting. Anggotanya adalah kader, ada tokoh masyarakat , ada tokoh agama di desa yang memang selalu dimintai pertimbangan."

"Mengapa ini penting? sebab tidak semua orang bisa mengadu/cerita terkait kekerasan yang dialami utamanya kekerasan verbal . Banyak kasus kekerasan terhadap perempuan berangkat dari kekerasan verbal, dimulai dari saling adu mulut yang akhirnya berujung pada kekerasan fisik. Untuk itu inovasi layar desa saya harap bisa direplikasi dan dijaga keberlanjutannya," pinta IDP yang hadir bersama Kepala DP3AP2KB Marhani Katma, Kepala Bappelitbangda Alauddin Sukri serta unsur Forkopimda lainnya.
(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content