Kisah Sanjoto, Kapten Polisi Militer Pemburu Gembong PKI DN Aidit di Semarang

Kamis, 30 September 2021 - 18:59 WIB
Rumah yang pernah disinggahi gembok PKI, DN Aidit dan gerombolannya di Jalan Belimbing Raya No 34 Peterongan, Semarang sebelum direnovasi. Foto/Ist
SEMARANG - Sanjoto (91), pensiunan Kapten Polisi Militer masih ingat saat ditugasi Pangdam Diponegoro memburu gembong Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit yang melarikan diri ke Semarang, Jawa Tengah.

Dengan detail, kakek yang masih terlihat gagah itu menceritakan pengalamannya mencari Aidit pasca meletusnya Gerakan 30 September 1965 atau yang dikenal dengan sebutan G30S/PKI.



Saat itu, Kapten (Purn) CPM Sanjoto masih berpangkat Peltu. Seminggu setelah peristiwa G 30 S/PKI, Peltu Sanjoto mendapat pemberitahuan dari pusat bahwa yang mengendalikan G30S itu adalah PKI.



“Atas perintah panglima (Kodam IV/Diponegoro saat itu) sama komandan saya (Kolonel Sumaedi) diperintahkan regu saya dan pimpinan saya mampir ke Kodim Semarang. Namun saat itu Komandan Kodim yang baru tak ada, yang ada kepala stafnya namanya Mayor Riyadi,” kata veteran perang kemerdekaan ini mengenang peristiwa menggegerkan tersebut.



Rumah yang pernah disinggahi gembok PKI, DN Aidit dan gerombolannya di Jalan Belimbing Raya No 34 Peterongan, Semarang setelah direnovasi. Foto/Ist

“Loh ada apa pak, saya itu diperintahkan sama komandan saya mencari rumah di Peterongan yang digunakan transit DN Aidit cs dari Jakarta. Wah kebetulan itu depan rumah saya banyak kendaraan. Saya lari ke sini sama pak Wiradi (almarhum) di situ bendera-bendera PKI itu banyak. Dari sejumlah tetangga bilang kalau 2 jam lalu sudah berangkat (melarikan diri). Waduh ketinggalan,” ungkap Sanjoto yang saat itu sebagai anggota Intel Pomdam.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content