Putus Covid-19, BIN dan Pemkot Lakukan Rapid Test Massal Gratis

Jum'at, 29 Mei 2020 - 19:22 WIB
Rapid test massal dilakukan di Gedung Siola. Cara ini dilakukan di Kota Pahlawan untuk memutus penularan Covid-19.
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan rapid test massal gratis di Halaman Gedung Siola, Jumat (29/5/2020). Para warga Surabaya sudah menunggu sejak pagi untuk bisa ikut rapid test gratis tersebut.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo datang langsung pada pelaksanaan tes tersebut. Rapid tes ini sangat bermanfaat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.

Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo menuturkan, kedatangan pihaknya ke Surabaya dengan tujuan membantu Pemkot Surabaya yang tengah berupaya memutus mata rantai Covid-19.



"Kami bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya menuju pada titik-titik epicentrum pada zona merah, khususnya yang memang di sini (Surabaya) banyak terjadi penyebaran kasus dari Covid-19 ini," kata Bambang.

Ia melanjutkan, kedatangannya ke Surabaya bersama dengan tenaga medis dari BIN beserta mobil laboratorium Covid-19 yang mampu melakukan uji sampel hingga 500 sampel. Melalui cara ini, ia berharap bisa membantu Pemkot Surabaya dalam memutus mata rantai Covid-19.

“Jadi, melalui alat ini diharapkan bisa lebih cepat, karena hasilnya bisa langsung keluar. Kami juga akan melakukan rapid tes massal dan swab gratis di berbagai titik. Tentunya melalui koordinasi dengan Pemkot Surabaya,” katanya.

Risma sendiri memastikan, selama ini pihaknhya telah melakukan rapid test kepada warga. Namun, karena adanya kendala pada ketersedian fasilitas, akhirnya hasil tes swab masih banyak yang belum keluar dan membutuhkan waktu lama, sehingga ada kemungkinan untuk menularkan kepada yang lainnya.

“Karena itu, sekali lagi kami menyampaikan terimakasih banyak. Ini semua masyarakat yang berterimakasih karena adanya peralatan ini, pasti ini sangat bermanfaat bagi kami,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa setelah dilakukan rapid tes massal ini, maka apabila ditemukan warga yang reaktif, maka akan langsung diisolasi di tiga hotel sembari akan dilakukan tes swab.

Selanjutnya, apabila hasil swabnya positif dan menunjukkan gejala, maka akan langsung dibawa ke rumah sakit. “Sedangkan apabila tidak menunjukkan gejala, akan kami tempatkan di Hotel Asrama Haji. Jadi, intinya bukan hanya berhenti sampai di rapid test massal ini, pasti ada tindaklanjutnya,” ungkapnya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini memastikan berbagai cara inilah yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya.

Makanya, dia berharap mobil laboratorium itu tidak hanya lima hari, namun dilebihkan. “Tadi saya nawar, mudah-mudahan ini bisa lebih dari lima hari ke depan,” jelasnya
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content