Soal Perpanjangan PPKM, Ganjar Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat
Senin, 02 Agustus 2021 - 18:49 WIB
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunggu keputusan pemerintah pusat terkait PPKM darurat apakah akan diperpanjang atau tidak. Ganjar sudah meminta seluruh daerah untuk tetap siaga karena kondisi COVID-19 di Jawa Tengah belum baik.
"Belum. Tunggu saja, hari ini terkahir, kita tunggu saja. Kalau persiapan kita sudah ada, kita siapkan kira-kira yang perlu dibantu siapa saja," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (2/8/2021).
Salah satunya yang dipersiapkan adalah memperbanyak call center sampai ke level kabupaten/kota dan desa. Call center penanggulangan COVID-19 yang dibuat oleh Pemprov Jateng sejauh ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi. Misalnya terkait vaksin, mencari oksigen dan tempat pengisian oksigen terdekat, mencari tempat tidur rumah sakit dan tempat isolasi.
"Soal keluhan identitas tidak sesuai sehingga tidak bisa mendapatkan hak BPJS dan macam-macam. Soal mengisi oksigen terdekat juga ditanyakan," kata Ganjar.
Baca juga: Bupati Pemalang Janji Akan Perbaiki Jalan Rusak Secepatnya
Selain memperluas call center penanggulangan Covid-19, Ganjar juga meminta agar disiapkan call center untuk UMKM. Itu untuk membantu UMKM yang merasa terdampak dan kesulitan. Juga kesiapan untuk membuat call center tenaga kerja untuk menampung laporan-laporan terkait ketenagakerjaan selama pandemi ini.
"Satu lagi saya sedang minta dibuatkan kotak untuk call center khusus Dinsos karena banyak orang yang dulu dapat menjadi tidak dapat (bantuan), kemudian ada yang double, dan ada yang bertanya kok sampai hari ini belum dapat, apakah masih menunggu. Ini yang kita pakai untuk membantu mereka," jelasnya.
Adapun selama diterapkan PPKM darurat di Jawa Tengah, Ganjar mengakui beberapa wilayah memang membaik tetapi secara keseluruhan belum baik-baik saja karena penambahan kasus secara keseluruhan di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Untuk itu semua kepala daerah di Jawa Tengah diminta untuk tetap waspada.
"Perubahan di beberapa wilayah membaik, umpama yang di Kudus Raya membaik tetapi di Soloraya kan belum baik, Semarang juga masih on/off terus," katanya.
Ganjar menambahkan, ketika PPKM darurat diterapkan memang terjadi perubahan suasana. Masyarakat merasa saat ini sudah boleh duduk, boleh jalan, dan boleh mengikuti aktivitas secara terbatas.
"Menurut saya, itu kalau tidak dikontrol akan kebablasan. Dikarenakan kondisi ini belum baik maka kita tetap harus disiplin," pungkasnya
Lihat Juga: Ganjar Pranowo Bercanda saat Lihat Sapi Kurban di Wedomartani Sleman: Podo-podo Bantenge
"Belum. Tunggu saja, hari ini terkahir, kita tunggu saja. Kalau persiapan kita sudah ada, kita siapkan kira-kira yang perlu dibantu siapa saja," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (2/8/2021).
Salah satunya yang dipersiapkan adalah memperbanyak call center sampai ke level kabupaten/kota dan desa. Call center penanggulangan COVID-19 yang dibuat oleh Pemprov Jateng sejauh ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi. Misalnya terkait vaksin, mencari oksigen dan tempat pengisian oksigen terdekat, mencari tempat tidur rumah sakit dan tempat isolasi.
"Soal keluhan identitas tidak sesuai sehingga tidak bisa mendapatkan hak BPJS dan macam-macam. Soal mengisi oksigen terdekat juga ditanyakan," kata Ganjar.
Baca juga: Bupati Pemalang Janji Akan Perbaiki Jalan Rusak Secepatnya
Selain memperluas call center penanggulangan Covid-19, Ganjar juga meminta agar disiapkan call center untuk UMKM. Itu untuk membantu UMKM yang merasa terdampak dan kesulitan. Juga kesiapan untuk membuat call center tenaga kerja untuk menampung laporan-laporan terkait ketenagakerjaan selama pandemi ini.
"Satu lagi saya sedang minta dibuatkan kotak untuk call center khusus Dinsos karena banyak orang yang dulu dapat menjadi tidak dapat (bantuan), kemudian ada yang double, dan ada yang bertanya kok sampai hari ini belum dapat, apakah masih menunggu. Ini yang kita pakai untuk membantu mereka," jelasnya.
Adapun selama diterapkan PPKM darurat di Jawa Tengah, Ganjar mengakui beberapa wilayah memang membaik tetapi secara keseluruhan belum baik-baik saja karena penambahan kasus secara keseluruhan di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Untuk itu semua kepala daerah di Jawa Tengah diminta untuk tetap waspada.
"Perubahan di beberapa wilayah membaik, umpama yang di Kudus Raya membaik tetapi di Soloraya kan belum baik, Semarang juga masih on/off terus," katanya.
Ganjar menambahkan, ketika PPKM darurat diterapkan memang terjadi perubahan suasana. Masyarakat merasa saat ini sudah boleh duduk, boleh jalan, dan boleh mengikuti aktivitas secara terbatas.
"Menurut saya, itu kalau tidak dikontrol akan kebablasan. Dikarenakan kondisi ini belum baik maka kita tetap harus disiplin," pungkasnya
Lihat Juga: Ganjar Pranowo Bercanda saat Lihat Sapi Kurban di Wedomartani Sleman: Podo-podo Bantenge
(msd)
tulis komentar anda