Si Cantik Romina Ashrafi Dipenggal Kepalanya saat Tidur oleh Ayahnya
Kamis, 28 Mei 2020 - 07:03 WIB
TEHERAN - Romina Ashrafi, gadis cantik berusia 13 tahun di Iran dipenggal oleh ayahnya ketika sedang tertidur pulas.
Media setempat melaporkan insiden tragis ini merupakan "pembunuhan demi kehormatan" atau "honor killing".
Romina Ashrafi dibunuh pada Kamis lalu, namun baru diungkap polisi Selasa. Peristiwa itu terjadi di rumah keluarga korban di kota Talesh, Provinsi Gilan utara. (BACA JUGA: Alamak! Pria Ini Berhubungan Seks dengan 126 Pasang Sandal Jepit Curian)
Pelaku yang juga ayah korban telah ditangkap. Pihak gubernur Talesh mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa rincian kasus ini akan dipublikasikan setelah ada proses hukum.
Menurut media tersebut, Romina Ashrafi, telah melarikan diri dari rumah setelah ayahnya menentang dia menikah dengan pria yang telah jatuh cinta padanya. Pria yang ingin menikah dengan Ashrafi berusia 35 tahun.
Korban melarikan diri dari rumah untuk bermaksud kawin lari dengan sang kekasih. Namun, kawin lari itu tidak terjadi. Setelah Ashrafi ditemukan dan dipulangkan ke rumahnya oleh polisi, sang ayah membunuhnya dengan sabit saat korban sedang tidur.
Polisi nekat menyerahkan Ashrafi kepada ayahnya meskipun ada peringatan yang berulang kali bahwa korban akan berada dalam bahaya jika dipulangkan .
Setelah membunuh putrinya, sang ayah pergi ke kantor polisi dengan senjata pembunuh di tangannya. Dia mengakui apa yang telah dilakukannya.
Karena pelaku adalah wali korban, berdasarkan hukum pidana Islam Iran, sang ayah akan dibebaskan dari qisas, sebuah istilah hukum Islam yang berarti pembalasan atau keadilan retributif.
Media setempat melaporkan insiden tragis ini merupakan "pembunuhan demi kehormatan" atau "honor killing".
Romina Ashrafi dibunuh pada Kamis lalu, namun baru diungkap polisi Selasa. Peristiwa itu terjadi di rumah keluarga korban di kota Talesh, Provinsi Gilan utara. (BACA JUGA: Alamak! Pria Ini Berhubungan Seks dengan 126 Pasang Sandal Jepit Curian)
Pelaku yang juga ayah korban telah ditangkap. Pihak gubernur Talesh mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa rincian kasus ini akan dipublikasikan setelah ada proses hukum.
Menurut media tersebut, Romina Ashrafi, telah melarikan diri dari rumah setelah ayahnya menentang dia menikah dengan pria yang telah jatuh cinta padanya. Pria yang ingin menikah dengan Ashrafi berusia 35 tahun.
Korban melarikan diri dari rumah untuk bermaksud kawin lari dengan sang kekasih. Namun, kawin lari itu tidak terjadi. Setelah Ashrafi ditemukan dan dipulangkan ke rumahnya oleh polisi, sang ayah membunuhnya dengan sabit saat korban sedang tidur.
Polisi nekat menyerahkan Ashrafi kepada ayahnya meskipun ada peringatan yang berulang kali bahwa korban akan berada dalam bahaya jika dipulangkan .
Setelah membunuh putrinya, sang ayah pergi ke kantor polisi dengan senjata pembunuh di tangannya. Dia mengakui apa yang telah dilakukannya.
Karena pelaku adalah wali korban, berdasarkan hukum pidana Islam Iran, sang ayah akan dibebaskan dari qisas, sebuah istilah hukum Islam yang berarti pembalasan atau keadilan retributif.
tulis komentar anda