Luar Biasa! ITS Raih Peringkat Dunia di Bidang Computer Science
Rabu, 27 Mei 2020 - 16:40 WIB
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan diri sebagai kampus teknologi. Di tengah pandemi COVID-19 saat ini, ITS meraih peringkat pertama sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia pada bidang Computer and Science versi Times Higher Education (THE) World Class University 2020.
(Baca juga: PIH Unair Bantah 60 Tenaga Kesehatan RSUA Terinfeksi COVID-19 )
THE sendiri merupakan lembaga kredibel penyaji data kinerja universitas di kancah internasional yang bekerja sama dengan Quacquarelli Symonds (QS). THE, menurut The Globe and Mail, merupakan salah satu World University Rankings (WUR) yang bisa dibilang paling berpengaruh yang diadakan setiap tahunnya.
Berdasarkan pemeringkatan tahun ini, ITS berhasil mencapai posisi di peringkat 401-500 besar dunia, naik dari peringkat tahun lalu yang menunjukkan ITS berada pada posisi 501-600 besar dunia. Dalam proses pemeringkatan di bidang Computer Science ini, THE melihat perguruan tinggi setidaknya dari lima aspek penilaian, yaitu Citations, Industry Income, International Outlook, Research, dan Teaching.
Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas ITS Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT menuturkan, produktivitas riset dosen dan mahasiswa menjadi kiat yang selama ini dilakukan secara terus menerus. "Volume, pendapatan, dan reputasi adalah sub-sub pemeringkatan pada aspek penelitian, yang mana di tahun ini ITS mencapai nilai di angka 14,4 poin," kata Ketut, Rabu (27/5/2020).
Setelah berhasil menyalip perguruan tinggi yang menjadi pesaing beratnya tahun lalu, ITS tak lantas kemudian mengistirahatkan diri dari medan pertempuran. "Transfer pengetahuan dan pendapatan industri justru harus semakin digenjot," jelasnya.
Ketut mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program-program internasionalisasi, meski kini telah berhasil merebut predikat peringkat satu di bidang Computer Science dari Universitas Indonesia (UI). Menurutnya, di tengah pandemi saat ini justru akan membuka peluang kerja sama, publikasi, dan supervisi dengan universitas ternama dunia lebih mudah melalui daring.
"Sebagai bentuk pertahanan, saat ini kami telah memulai memberikan penawaran kerja sama untuk beberapa topik penelitian dengan peneliti asal Northeastern University, Boston dan Shibaura Institute of Technology, Jepang," ungkapnya. Selain itu, enam dosen dari fakultasnya juga terlibat dalam MIT Indonesia Research Alliance (MIRA) yang berpartner dengan MIT, Amerika Serikat, universitas peringkat satu dunia.
Melihat nilai pada aspek industry income dan international outlook, masing-masing telah mencapai 50,9 dan 37,7 poin. "Apabila program seperti International Undergraduate Program (IUP) dan kunjungan riset internasional terus didukung, tentu akan memberikan dongkrakan nilai lebih untuk ITS," ujar dosen Teknik Komputer ini.
Ketut berharap, naik dan memuncaknya peringkat di bidang Computer Science di kancah dunia ini dapat memotivasi kinerja riset di lingkungan ITS. "Di samping itu, tentu menjadi harapan kita bersama agar bukan hanya di bidang Computer Science ITS mampu menduduki peringkat satu," katanya.
(Baca juga: PIH Unair Bantah 60 Tenaga Kesehatan RSUA Terinfeksi COVID-19 )
THE sendiri merupakan lembaga kredibel penyaji data kinerja universitas di kancah internasional yang bekerja sama dengan Quacquarelli Symonds (QS). THE, menurut The Globe and Mail, merupakan salah satu World University Rankings (WUR) yang bisa dibilang paling berpengaruh yang diadakan setiap tahunnya.
Berdasarkan pemeringkatan tahun ini, ITS berhasil mencapai posisi di peringkat 401-500 besar dunia, naik dari peringkat tahun lalu yang menunjukkan ITS berada pada posisi 501-600 besar dunia. Dalam proses pemeringkatan di bidang Computer Science ini, THE melihat perguruan tinggi setidaknya dari lima aspek penilaian, yaitu Citations, Industry Income, International Outlook, Research, dan Teaching.
Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas ITS Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT menuturkan, produktivitas riset dosen dan mahasiswa menjadi kiat yang selama ini dilakukan secara terus menerus. "Volume, pendapatan, dan reputasi adalah sub-sub pemeringkatan pada aspek penelitian, yang mana di tahun ini ITS mencapai nilai di angka 14,4 poin," kata Ketut, Rabu (27/5/2020).
Setelah berhasil menyalip perguruan tinggi yang menjadi pesaing beratnya tahun lalu, ITS tak lantas kemudian mengistirahatkan diri dari medan pertempuran. "Transfer pengetahuan dan pendapatan industri justru harus semakin digenjot," jelasnya.
Ketut mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program-program internasionalisasi, meski kini telah berhasil merebut predikat peringkat satu di bidang Computer Science dari Universitas Indonesia (UI). Menurutnya, di tengah pandemi saat ini justru akan membuka peluang kerja sama, publikasi, dan supervisi dengan universitas ternama dunia lebih mudah melalui daring.
"Sebagai bentuk pertahanan, saat ini kami telah memulai memberikan penawaran kerja sama untuk beberapa topik penelitian dengan peneliti asal Northeastern University, Boston dan Shibaura Institute of Technology, Jepang," ungkapnya. Selain itu, enam dosen dari fakultasnya juga terlibat dalam MIT Indonesia Research Alliance (MIRA) yang berpartner dengan MIT, Amerika Serikat, universitas peringkat satu dunia.
Melihat nilai pada aspek industry income dan international outlook, masing-masing telah mencapai 50,9 dan 37,7 poin. "Apabila program seperti International Undergraduate Program (IUP) dan kunjungan riset internasional terus didukung, tentu akan memberikan dongkrakan nilai lebih untuk ITS," ujar dosen Teknik Komputer ini.
Ketut berharap, naik dan memuncaknya peringkat di bidang Computer Science di kancah dunia ini dapat memotivasi kinerja riset di lingkungan ITS. "Di samping itu, tentu menjadi harapan kita bersama agar bukan hanya di bidang Computer Science ITS mampu menduduki peringkat satu," katanya.
(eyt)
tulis komentar anda