Masuk Jakarta Diperketat, Ganjar Minta Warga Jateng Jangan Nekat

Selasa, 26 Mei 2020 - 17:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat yang sudah terlanjur mudik untuk tidak nekat berangkat ke Jakarta. FOTO/DOK.HUMAS PEMPROV JATENG
SEMARANG - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan pengetatan bagi para calon pendatang usai mudik Lebaran Idul Fitri 1441 H. Bagi yang tidak memiliki izin khusus, dilarang masuk dan dipaksa putar balik.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat yang sudah terlanjur mudik untuk tidak nekat berangkat ke Jakarta. Kecuali, bagi yang telah memiliki izin dari tempat kerjanya masing-masing.

"Jangan ke Jakarta, wong sudah dikasih tahu kok. Kecuali mereka yang bekerjanya di kantoran, pasti pulangnya kemarin kan pakai izin," kata Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Selasa (26/5/2020).( )



Dia menyarankan, dengan adanya aturan pengetatan itu, maka masyarakat tidak perlu balik ke Jakarta. Apalagi, Jakarta merupakan salah satu episentrum penyebaran COVID-19.

"Ketika di suatu tempat terjadi wabah, janganlah kamu mendekati daerah wabah itu. Itu saja rumusnya. Yang nekat, ya Anda akan mendapatkan kondisi yang tidak nyaman," katanya.

Ia meminta masyarakat yang sudah terlanjur mudik untuk tetap stay di Jawa Tengah. Dalam beberapa kesempatan, Ganjar menegaskan bahwa pihaknya sudah merencanakan program pemberdayaan bagi masyarakat terdampak.Mereka yang tidak bisa bekerja akan diberikan pelatihan, modal usaha hingga pemasaran sesuai potensi masing-masing. Dirinya bahkan sudah bekerjasama dengan sejumlah e-commerce raksasa nasional untuk menyukseskan program itu."Lebih baik sekarang yang sudah terlanjur mudik, tetap di daerah saja. Toh kemarin meski dilarang, anda juga mbolos dan nekat. Saya ingatkan hati-hati, jangan nekat (kembali ke Jakarta)," tandasnya.

Sekadar diketahui, meski pemerintah melarang mudik, tapi banyak warga Jawa Tengah yang bekerja di Jakarta maupun kota besar lain seperti Bodetabek nekat untuk mudik. Mereka menggunakan berbagai cara agar bisa berlebaran di kampung halaman masing-masing.

Ganjar menyebutkan, kebocoran pemudik sudah terjadi cukup banyak. Lebih dari 600.000 warga Jateng yang ada di Jabodetabek nekat mudik ke kampung halaman masing-masing tahun ini.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content