Wafat saat Saksikan Gerhana Bulan, Putri Paku Buwono XII Dimakamkan di Imogiri
Kamis, 27 Mei 2021 - 20:11 WIB
SOLO - Putri Paku Buwono (PB) XII, GKR Retno Dumilah atau GRAy Koes Isbandiyah meninggal dunia pada usia 67 tahun. Putri Paku Buwono (PB) XII ini dikabarkan wafat saat menyaksikan gerhana bulan pada Rabu malam (26/5/2021) karena serangan jantung. GKR Retno Dumilah saat itu sedang berada di puncak Gunung Lawu Desa Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Salah satu adiknya GKR Wandansari mengatakan, kakaknya sempat menikmati bulan purnama di Sarangan, Jawa Timur. Bahkan, kakaknya tersebut berangkat dalam kondisi sehat.
"Kemarin sebelum berangkat ke Sarangan kami juga sempat makan sop buntut. Menuju ke Sarangan kami juga selalu bercanda," katanya di sela prosesi pemberangkatan jenazah di Sasana Mulya Komplek Keraton Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021).
Baca : Putri Paku Buwono XII GKR Retno Dumilah Wafat
Ia mengatakan saat berada di Sarangan, mendiang Gusti Retno sempat mengeluh punggungnya sakit hingga akhirnya dia meninggal di lokasi tersebut, tepatnya pada pukul 19.04 WIB.
"Memang beliau punya riwayat sakit jantung sejak 30 tahun lalu. Kami juga sempat bawa ke puskesmas setempat yang 24 jam. Di sana sempat dikasih pertolongan, dipompa jantungnya," katanya.
Disinggung mengenai firasat yang dirasakan sebelum meninggalnya sang kakak, ia mengaku sempat memperoleh firasat tersebut.
"Jadi setiap bulan puasa, di malam Jumat saya selalu 'muter' (mengelilingi) keraton. Di malam Jumat minggu keempat kemarin saya melihat kereta jenazah keluar dari magangan tetapi kosong. Itu malam Jumat keempat jam 01.00 WIB," katanya.
Saat ini keluarga dan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo mengikuti acara prosesi pemberangkatan jenazah di Sasanamulya Keraton Kasunanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021).
GKR Retno Dumilah meninggal dunia pada usia 67 tahun dan dimakamkan di kompleks makam Raja Mataram Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu adiknya GKR Wandansari mengatakan, kakaknya sempat menikmati bulan purnama di Sarangan, Jawa Timur. Bahkan, kakaknya tersebut berangkat dalam kondisi sehat.
"Kemarin sebelum berangkat ke Sarangan kami juga sempat makan sop buntut. Menuju ke Sarangan kami juga selalu bercanda," katanya di sela prosesi pemberangkatan jenazah di Sasana Mulya Komplek Keraton Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021).
Baca : Putri Paku Buwono XII GKR Retno Dumilah Wafat
Ia mengatakan saat berada di Sarangan, mendiang Gusti Retno sempat mengeluh punggungnya sakit hingga akhirnya dia meninggal di lokasi tersebut, tepatnya pada pukul 19.04 WIB.
"Memang beliau punya riwayat sakit jantung sejak 30 tahun lalu. Kami juga sempat bawa ke puskesmas setempat yang 24 jam. Di sana sempat dikasih pertolongan, dipompa jantungnya," katanya.
Disinggung mengenai firasat yang dirasakan sebelum meninggalnya sang kakak, ia mengaku sempat memperoleh firasat tersebut.
"Jadi setiap bulan puasa, di malam Jumat saya selalu 'muter' (mengelilingi) keraton. Di malam Jumat minggu keempat kemarin saya melihat kereta jenazah keluar dari magangan tetapi kosong. Itu malam Jumat keempat jam 01.00 WIB," katanya.
Baca Juga
Saat ini keluarga dan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo mengikuti acara prosesi pemberangkatan jenazah di Sasanamulya Keraton Kasunanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021).
GKR Retno Dumilah meninggal dunia pada usia 67 tahun dan dimakamkan di kompleks makam Raja Mataram Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
(sms)
tulis komentar anda