Jelang Lebaran, Pasar Murah Pemkot Mojokerto Sepi Peminat
Senin, 18 Mei 2020 - 16:57 WIB
MOJOKERTO - Operasi pasar murah yang digelar Pemkot Mojokerto , jelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, sepi peminat. Kendati harga kebutuhan pokok yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
(Baca juga: Terciduk di Warung Kopi, Ratusan Remaja di Mojokerto Dirapid Test )
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari berdalih, menurunnya daya beli masyarakat di pasar murah yang digelar Pemkot Mojokerto itu lebih disebabkan kondisi bahan pangan warga yang sudah tercukupi. Setelah bantuan jaring sosial yang diberikan pemerintah sudah tersalurkan ke warga sejak beberapa waktu lalu.
"Akhirnya yang minat untuk pasar murah ini lebih sedikit dibanding pasar murah tahap pertama, awal April lalu. Karena ketika itu bantuan sosial masih belum terdistribusikan secara merata," kata Ika Puspitasari saat meninjau pasar murah di Kecamatan Prajuritkulon, Senin, (18/5/2020).
Hingga pertengahan Mei ini, Wali Kota Mojokerto menyebut, ada sebanyak 60% Kepala Keluarga (KK) di Kota Onde-onde yang sudah menerima bantuan jaring sosial dari pemerintah. Sehingga, sepinya peminat pasar murah ini bukan lantaran harga bahan makanan pokok yang dijual sama atau bahkan lebih mahal dari pasar.
"Harga kita pastikan di bawah pasar. Hari ini memang sudah 60% warga Kota Mojokerto sudah terdistribusikan bantuan sosialnya. Sehingga bisa dipastikan warga sudah berkecukupan untuk kebutuhan pangannya melihat antusiasme yang tidak begitu besar," imbuhnya.
Birokrat yang akrab disapa Ning Ita ini mengungkapkan, pasar murah Pemkot Mojokerto ini bertujuan untuk menekan harga kebutuhan pokok. Sebab, jelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan bahan makanan cenderung mengalami kenaikan. Kendati, lanjut Ning Ita tidak semua warga bisa membeli bahan makanan pokok di pasar murah ini.
"Tidak bisa setiap KK kita bagi (Kupon). Yang berkecukupan juga tidak mungkin kita bagi. Yang mendistribusikan (kupon) RT dan RW, serta kelurahan, pasti dipilih yang membutuhkan," tandas Ning Ita.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, pasar murah ini digelar di tiga lokasi. Masing-masing di Kantor Kecamatan Prajuritkulon, Kantor Kecamatan Magersari, serta di halaman Klenteng Hok Sian Kiong.
Ada empat komoditi bahan makanan pokok yang disiapkan di pasar murah Pemkot Mojokerto ini. Diantaranya beras dengan harga Rp40.500 untuk lima liter. Kemudian gula pasir Rp12.000 per-Kg; minyak goreng Rp12.000 perliter; serta tepung terigu Rp7.500 per-Kg.
Sedangkan mereka yang bisa membeli di pasar murah ini, hanya warga yang mendapatkan kupon dari pemerintah. Bagi warga yang tidak mendapatkan, hanya bisa membeli beras dan tepung terigu saja. Pasar murah ini dibuka selama tiga hari, mulai Senin (18/5/2020) hingga Rabu (20/5/2020) mendatang.
(Baca juga: Terciduk di Warung Kopi, Ratusan Remaja di Mojokerto Dirapid Test )
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari berdalih, menurunnya daya beli masyarakat di pasar murah yang digelar Pemkot Mojokerto itu lebih disebabkan kondisi bahan pangan warga yang sudah tercukupi. Setelah bantuan jaring sosial yang diberikan pemerintah sudah tersalurkan ke warga sejak beberapa waktu lalu.
"Akhirnya yang minat untuk pasar murah ini lebih sedikit dibanding pasar murah tahap pertama, awal April lalu. Karena ketika itu bantuan sosial masih belum terdistribusikan secara merata," kata Ika Puspitasari saat meninjau pasar murah di Kecamatan Prajuritkulon, Senin, (18/5/2020).
Hingga pertengahan Mei ini, Wali Kota Mojokerto menyebut, ada sebanyak 60% Kepala Keluarga (KK) di Kota Onde-onde yang sudah menerima bantuan jaring sosial dari pemerintah. Sehingga, sepinya peminat pasar murah ini bukan lantaran harga bahan makanan pokok yang dijual sama atau bahkan lebih mahal dari pasar.
"Harga kita pastikan di bawah pasar. Hari ini memang sudah 60% warga Kota Mojokerto sudah terdistribusikan bantuan sosialnya. Sehingga bisa dipastikan warga sudah berkecukupan untuk kebutuhan pangannya melihat antusiasme yang tidak begitu besar," imbuhnya.
Birokrat yang akrab disapa Ning Ita ini mengungkapkan, pasar murah Pemkot Mojokerto ini bertujuan untuk menekan harga kebutuhan pokok. Sebab, jelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan bahan makanan cenderung mengalami kenaikan. Kendati, lanjut Ning Ita tidak semua warga bisa membeli bahan makanan pokok di pasar murah ini.
"Tidak bisa setiap KK kita bagi (Kupon). Yang berkecukupan juga tidak mungkin kita bagi. Yang mendistribusikan (kupon) RT dan RW, serta kelurahan, pasti dipilih yang membutuhkan," tandas Ning Ita.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, pasar murah ini digelar di tiga lokasi. Masing-masing di Kantor Kecamatan Prajuritkulon, Kantor Kecamatan Magersari, serta di halaman Klenteng Hok Sian Kiong.
Ada empat komoditi bahan makanan pokok yang disiapkan di pasar murah Pemkot Mojokerto ini. Diantaranya beras dengan harga Rp40.500 untuk lima liter. Kemudian gula pasir Rp12.000 per-Kg; minyak goreng Rp12.000 perliter; serta tepung terigu Rp7.500 per-Kg.
Sedangkan mereka yang bisa membeli di pasar murah ini, hanya warga yang mendapatkan kupon dari pemerintah. Bagi warga yang tidak mendapatkan, hanya bisa membeli beras dan tepung terigu saja. Pasar murah ini dibuka selama tiga hari, mulai Senin (18/5/2020) hingga Rabu (20/5/2020) mendatang.
(eyt)
tulis komentar anda