Miris, Keluarga Raja Solo Berseteru Kondisi Keraton Makin Memprihatinkan

Minggu, 14 Februari 2021 - 14:32 WIB
GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, GKR Timoer Rumbai saat terkunci di dalam Keraton Solo, Kamis 11 Februari 2021. Foto/Okezone/Bramantyo
JAKARTA - Konflik keluarga raja di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo telah ramai sejak tahun 2004. Konflik dimulai sejak Pakubuwono XII wafat dan tidak menunjuk putra mahkota.



Perebutan tahta ini dilakukan oleh Hangabehi dan Tedjowulan yang masing-masing mendeklarasikan diri sebagai Pakubuwono XIII. Kisruh itupun beberapa kali bergulir hingga pada Kamis 11 Februari 2021 lalu disebutkan lima orang terkunci di lingkungan keraton yakni yakni GKR Wandansari atau Gusti Moeng, GKR Timoer Rumbai, dua penari bernama Warna dan Ika, serta seorang abdi dalem.



Meskipun beberapa pihak berkeinginan menguasai tahta, tapi di saat yang sama kondisi Keraton Solo sangat memprihatinkan. Kondisi ini terungkap dari video miliki Gusti Moeng yang sempat terkunci di dalam keraton dan diunggah di akun YouTube Berita Surakarta.





“Pagi jam 6 pagi saya di Keputren yang luar biasa. Sudah rusak. Tidak terpelihara dan disapu pun tidak,” tutur Gusti Moeng.

“Ini Purwokanti yang dulu untuk meronce bunga, menyiapkan bunga untuk pusaka-pusaka keraton keadaannya sangat memprihatinkan. Ini semak belukar yang sudah tidak pernah disentuh tangan untuk dirapikan,” lanjutnya.

Bahkan pada video tersebut, Gusti Moeng menyebut Pantai Rukmi yang dulu ditinggalinya begitu kotor.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More