Wilayah Wajo dan Luwu Utara Harus Waspada Bencana Banjir
Kamis, 11 Februari 2021 - 23:31 WIB
LUWU UTARA - Direktorat Peringatan Dini Kedeputian Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengeluarkan peringatan dini waspada banjir pada Jumat, (12/02/ 2021) terhadap empat wilayah provinsi, masing-masing Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Untuk Provinsi Jawa Barat, ada empat wilayah kabupaten/kota yang statusnya waspada banjir , yaitu Bandung, Bogor, Garut, dan Karawang. Sementara Jawa Tengah, ada Pati, Demak, dan Kudus. Untuk Kalimantan Timur, ada Kutai Kartanegara, dan Sulawesi Selatan ada Wajo dan Luwu Utara. Masuknya Luwu Utara sebagai daerah dengan status waspada banjir menjadi alarm buat masyarakat agar tetap waspada, dan segera menyiapkan langkah-langkah mitigasi.
Kepala BPBD Luwu Utara, Muslim Muhtar, mengatakan, dengan adanya peringatan tersebut masyarakat harus tetap waspada.
“Berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB, maka perlu diwaspadai potensi banjir pada 12 Februari 2021 di beberapa wilayah, dan Luwu Utara masuk dalam status waspada banjir,” kata Muslim Muhtar, Kamis (11/2/2021), di Masamba.
Muslim mengutarakan bahwa BNPB meminta pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan (curah hujan, tinggi muka air) dan potensi wilayah terdampak . Selain itu, pemerintah daerah diminta melakukan koordinasi dengan stakeholder dalam penyiapan tim siaga bencana dan sumberdaya.
“Tak hanya itu, pemerintah daerah juga diminta untuk mengidentifikasi tempat pengungsian, termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan; mengidentifikasi kebutuhan logistik dan peralatan; memastikan alat peringatan dini berfungsi dengan baik; serta memastikan ketersediaan rambu dan jalur evakuasi,” jelas Muslim.
Ia menjelaskan, BNPB juga meminta masyarakat untuk dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan cara menyiagakan tim siaga bencana untuk memantau kondisi terkini lapangan, melakukan koordinasi dengan aparatur desa, dan mempersiapkan evakuasi. Masyarakat juga diminta menyimpan barang penting ke tempat aman, dan membatasi aktivitas di luar rumah.
“Jika masyarakat berada di luar rumah tolong hindari pohon besar, baliho, dan saluran air atau gorong-gorong. Siapkan tas siaga yang berisi makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga dan lain-lain, serta jangan lupa tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan 3M," katanya.
Untuk Provinsi Jawa Barat, ada empat wilayah kabupaten/kota yang statusnya waspada banjir , yaitu Bandung, Bogor, Garut, dan Karawang. Sementara Jawa Tengah, ada Pati, Demak, dan Kudus. Untuk Kalimantan Timur, ada Kutai Kartanegara, dan Sulawesi Selatan ada Wajo dan Luwu Utara. Masuknya Luwu Utara sebagai daerah dengan status waspada banjir menjadi alarm buat masyarakat agar tetap waspada, dan segera menyiapkan langkah-langkah mitigasi.
Kepala BPBD Luwu Utara, Muslim Muhtar, mengatakan, dengan adanya peringatan tersebut masyarakat harus tetap waspada.
“Berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB, maka perlu diwaspadai potensi banjir pada 12 Februari 2021 di beberapa wilayah, dan Luwu Utara masuk dalam status waspada banjir,” kata Muslim Muhtar, Kamis (11/2/2021), di Masamba.
Muslim mengutarakan bahwa BNPB meminta pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan (curah hujan, tinggi muka air) dan potensi wilayah terdampak . Selain itu, pemerintah daerah diminta melakukan koordinasi dengan stakeholder dalam penyiapan tim siaga bencana dan sumberdaya.
“Tak hanya itu, pemerintah daerah juga diminta untuk mengidentifikasi tempat pengungsian, termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan; mengidentifikasi kebutuhan logistik dan peralatan; memastikan alat peringatan dini berfungsi dengan baik; serta memastikan ketersediaan rambu dan jalur evakuasi,” jelas Muslim.
Ia menjelaskan, BNPB juga meminta masyarakat untuk dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan cara menyiagakan tim siaga bencana untuk memantau kondisi terkini lapangan, melakukan koordinasi dengan aparatur desa, dan mempersiapkan evakuasi. Masyarakat juga diminta menyimpan barang penting ke tempat aman, dan membatasi aktivitas di luar rumah.
“Jika masyarakat berada di luar rumah tolong hindari pohon besar, baliho, dan saluran air atau gorong-gorong. Siapkan tas siaga yang berisi makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga dan lain-lain, serta jangan lupa tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan 3M," katanya.
(agn)
tulis komentar anda