Jelang Libur Imlek, PHRI Minta Pengusaha Perketat Disiplin Prokes
Kamis, 11 Februari 2021 - 14:59 WIB
ilustrasi
BANDUNG - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) Jawa Barat Herman Muchtar meminta pengusaha hotel dan restauran memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) saat libur long weekend Imlek mulai Jumat besok.
Menurut Herman, upaya pemerintah melakukan relaksasi ekonomi dengan melonggarkan kunjungan ke restoran, mal, dan lainnya di harapan meningkatkan kunjungan wisatawan. Namun hal itu mesti dijaga oleh para pengusaha, agar tidak terjadi penambahan kasus.
Baca juga: Terapkan Prokes Ketat, Kampung Daun Diapresiasi Kemenkes
"Kami bersyukur, jumlah kunjungan ke restoran diperbolehkan sampai 30%. Tapi ini jangan membuat lengah, karena nanti kalau kasus Covid naik lagi, bisa diperketat lagi. Makanya harus disiplin," jelas dia, Kamis (11/2/2021).
Lebih lanjut Herman menjelaskan, libur long weekend ini menjadi peluang bagi industri hotel, restoran, dan pariwisata di Bandung. Apalagi, relaksasi ini juga berlaku untuk mal, sehingga diprediksi bakal bakal banyak masyarakat datang ke mal.
Baca juga: Survei Internal PT di Bandung, Mayoritas Mahasiswa Kurang Minat Belajar Daring
Kendati begitu, saat ini pihaknya belum mendeteksi ada kenaikan pemesanan hotel di Bandung. Kenaikan ada sedikit, namun belum berdampak signifikan. Dia memperkirakan, relaksasi ini baru akan terasa dampaknya beberapa pekan ke depan
Menurut Herman, upaya pemerintah melakukan relaksasi ekonomi dengan melonggarkan kunjungan ke restoran, mal, dan lainnya di harapan meningkatkan kunjungan wisatawan. Namun hal itu mesti dijaga oleh para pengusaha, agar tidak terjadi penambahan kasus.
Baca juga: Terapkan Prokes Ketat, Kampung Daun Diapresiasi Kemenkes
"Kami bersyukur, jumlah kunjungan ke restoran diperbolehkan sampai 30%. Tapi ini jangan membuat lengah, karena nanti kalau kasus Covid naik lagi, bisa diperketat lagi. Makanya harus disiplin," jelas dia, Kamis (11/2/2021).
Lebih lanjut Herman menjelaskan, libur long weekend ini menjadi peluang bagi industri hotel, restoran, dan pariwisata di Bandung. Apalagi, relaksasi ini juga berlaku untuk mal, sehingga diprediksi bakal bakal banyak masyarakat datang ke mal.
Baca juga: Survei Internal PT di Bandung, Mayoritas Mahasiswa Kurang Minat Belajar Daring
Kendati begitu, saat ini pihaknya belum mendeteksi ada kenaikan pemesanan hotel di Bandung. Kenaikan ada sedikit, namun belum berdampak signifikan. Dia memperkirakan, relaksasi ini baru akan terasa dampaknya beberapa pekan ke depan
(msd)
tulis komentar anda