Puluhan Orang Alami KIPI Setelah Divaksin COVID-19
Kamis, 28 Januari 2021 - 14:02 WIB
SEMARANG - Sebanyak 30 orang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seusai menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama pada 14 Januari 2021. Mereka mengalami KIPI kategori ringan seperti mengantuk, pusing ringan serta mengalami gatal di lokasi bekas suntikan yang sifatnya temporer.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Semarang Ani Rahardjo mengatakan, bagi yang mengalami pusing setelah istirahat dan minum paracetamol satu jam kemudian sudah hilang pusingnya. "Yang mengalami KIPI kategori ringan, setelah istirahat dan minum obat sembuh," katanya, Kamis (28/1/2021).
Menurutnya, untuk mengantisipasi KIPI yang tergolong berat, pada setiap tempat vaksinasi disediakan ruangan khusus emergensi lengkap dengan dokter dan sarana prasarananya. DKK juga menyiagakan Kelompok Kerja KIPI yang terdiri dari dokter spesialis sekaligus konsultan apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
"Obat-obatan kemudian alat bantu oksigen, cairan infus kami siapkan. Selain itu kami juga menambah 165 ruang isolasi," ujarnya.
Ani mengungkapkan, dengan adanya penambahan tempat ruang isolasi diharapkan tidak terjadi penumpukan pasien. Kemudian sarana prasarana rumah sakit selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid 2 pada 26 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021 mulai RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran, Rumah Sakit Ken Saras dan Rumah Sakit Bina Kasih Ambarawa termasuk penambahan rumah singgah di Hotel Garuda Kopeng dan Bapelkes Sewakul Ungaran dipastikan siap operasional.
"Diharapkan dengan beroperasionalnya ruang isolasi itu, tidak ada lagi pasien yang menunggu di IGD," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Semarang Ani Rahardjo mengatakan, bagi yang mengalami pusing setelah istirahat dan minum paracetamol satu jam kemudian sudah hilang pusingnya. "Yang mengalami KIPI kategori ringan, setelah istirahat dan minum obat sembuh," katanya, Kamis (28/1/2021).
Menurutnya, untuk mengantisipasi KIPI yang tergolong berat, pada setiap tempat vaksinasi disediakan ruangan khusus emergensi lengkap dengan dokter dan sarana prasarananya. DKK juga menyiagakan Kelompok Kerja KIPI yang terdiri dari dokter spesialis sekaligus konsultan apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
"Obat-obatan kemudian alat bantu oksigen, cairan infus kami siapkan. Selain itu kami juga menambah 165 ruang isolasi," ujarnya.
Baca Juga
Ani mengungkapkan, dengan adanya penambahan tempat ruang isolasi diharapkan tidak terjadi penumpukan pasien. Kemudian sarana prasarana rumah sakit selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid 2 pada 26 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021 mulai RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran, Rumah Sakit Ken Saras dan Rumah Sakit Bina Kasih Ambarawa termasuk penambahan rumah singgah di Hotel Garuda Kopeng dan Bapelkes Sewakul Ungaran dipastikan siap operasional.
"Diharapkan dengan beroperasionalnya ruang isolasi itu, tidak ada lagi pasien yang menunggu di IGD," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda