Merapi Terus Keluarkan Lava Pijar, Pengungsi di Sleman Menurun, Pulang ke Rumah?
Senin, 11 Januari 2021 - 21:56 WIB
SLEMAN - Gunung Merapi terus memuntahkan lava pijar. Meski demikian, para pengungsi asal Cangkringan, Sleman, DIY justru sebagian kembali ke rumah mereka di lereng Merapi .
(Baca juga: Jarak Luncur Capai 900 Meter, Selama 6 Jam Merapi Semburkan Lava Pijar 26 kali)
Diketahui jumlah warga Kalitengah Lor, Cangkringan yang mengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman terus menurun. Dari 328 orang per 6 Januari 2021 menjadi 311 orang per 11 Januari 2021. Senin (11/1/2021) turun lagi menjadi 300 pengungsi.
(Baca juga: Sekeluarga Lolos dari Maut karena Batalkan Tiket Sriwijaya Air Jelang Berangkat)
Warga Kalitengah Lor itu harus mengungsi, karena jaraknya kurang dari 5 kilometer (km) dari puncak Merapi. Seuai rekomendasi balai penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi (BPPTKG) dengan status Merapi level III (siaga) radius aman pada jarak 5 km. Sehingga warga yang bermukin kurang dari 5 km harus diungsikan, terutama kelompok rentan.
BPPTKG sendiri mencatat aktivitas Gunung Merapi terus meningkat. Pada Senin (11/1/2021) dini hari, dari pukul 00.00 WIB-06.00 WIB Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 19 kali dengan jarak luncur 600 meter ke arah Sungai Krasak atau barat daya. "Jumlah pengungsi turun lagi," kata Panewu (Camat) Cangkringan, Suparmono, Senin (11/1/2021).
Suparmono menduga berkurangnya pengungsi ini karena aktivitas guguran Merapi yang belakangan cenderung mengarah ke barat daya atau hulu Sungai Krasak. Sementara Glagaharjo berada di lereng sisi tenggara Merapi.
Selain itu menurut pengalaman mereka, kalau Merapi sudah meleleh secara rutin, masyarakat merasa lebih tenang. “Kebanyakan pengungsi yang berkurang itu dari kelompok produktif,” jelasnya.
Untuk itu, karena status Merapi masih level III, ia berharap warga Kalitengah Lor, rerutama kelompok rentak tetap bertahan di pengungsian. Pemerintah sendiri memfasilitasi apabila ada warga di luar kelompok rentan yang ingin mengungsi. Termasuk menyiapkan barak Gayam, Argomulyo, Cangkringan jika ada peningkatan radius jarak aman.
"Kompleks Glagaharjo ini mampu menampung 500 pengungsi. Sedangkan kompleks barak Gayam, sebanyak 300 orang," paparnya.
(Baca juga: Jarak Luncur Capai 900 Meter, Selama 6 Jam Merapi Semburkan Lava Pijar 26 kali)
Diketahui jumlah warga Kalitengah Lor, Cangkringan yang mengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman terus menurun. Dari 328 orang per 6 Januari 2021 menjadi 311 orang per 11 Januari 2021. Senin (11/1/2021) turun lagi menjadi 300 pengungsi.
(Baca juga: Sekeluarga Lolos dari Maut karena Batalkan Tiket Sriwijaya Air Jelang Berangkat)
Warga Kalitengah Lor itu harus mengungsi, karena jaraknya kurang dari 5 kilometer (km) dari puncak Merapi. Seuai rekomendasi balai penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi (BPPTKG) dengan status Merapi level III (siaga) radius aman pada jarak 5 km. Sehingga warga yang bermukin kurang dari 5 km harus diungsikan, terutama kelompok rentan.
BPPTKG sendiri mencatat aktivitas Gunung Merapi terus meningkat. Pada Senin (11/1/2021) dini hari, dari pukul 00.00 WIB-06.00 WIB Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 19 kali dengan jarak luncur 600 meter ke arah Sungai Krasak atau barat daya. "Jumlah pengungsi turun lagi," kata Panewu (Camat) Cangkringan, Suparmono, Senin (11/1/2021).
Suparmono menduga berkurangnya pengungsi ini karena aktivitas guguran Merapi yang belakangan cenderung mengarah ke barat daya atau hulu Sungai Krasak. Sementara Glagaharjo berada di lereng sisi tenggara Merapi.
Selain itu menurut pengalaman mereka, kalau Merapi sudah meleleh secara rutin, masyarakat merasa lebih tenang. “Kebanyakan pengungsi yang berkurang itu dari kelompok produktif,” jelasnya.
Untuk itu, karena status Merapi masih level III, ia berharap warga Kalitengah Lor, rerutama kelompok rentak tetap bertahan di pengungsian. Pemerintah sendiri memfasilitasi apabila ada warga di luar kelompok rentan yang ingin mengungsi. Termasuk menyiapkan barak Gayam, Argomulyo, Cangkringan jika ada peningkatan radius jarak aman.
"Kompleks Glagaharjo ini mampu menampung 500 pengungsi. Sedangkan kompleks barak Gayam, sebanyak 300 orang," paparnya.
(shf)
tulis komentar anda