Antisipasi Lebaran, Bank BJB Siapkan Rp13,3 Triliun
Kamis, 14 Mei 2020 - 20:17 WIB
BANDUNG - Bank BJB memproyeksikan kebutuhan uang selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah mencapai Rp13,3 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp9,7 triliun akan dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan operasional di seluruh jaringan kantor Bank BJB di 14 provinsi. Sisanya sekitar Rp3,6 triliun untuk menjamin ketersediaan dana di mesin ATM.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto mengatakan, persiapan uang pada periode Ramadhan dan Lebaran 2020 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap tren kebutuhan uang. Kendati sedang pendemi, namun diprediksi akan mengalami peningkatan memasuki masa hari raya.
(Baca: Gubernur Jabar Tuntut Penjelasan Komprehensif soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan)
Menurut di, jumlah dana yang disalurkan telah disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H. Diprediksi, kebutuhan uang masyarakat mengalami kenaikan dari segi volume transaksi melalui BJB ATM maupun pengambilan uang tunai di jaringan kantor Bank BJB.
" Bank BJB telah mempersiapkan dana likuiditas yang dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat selama masa Ramadhan dan Idul Fitri. Dana tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat yang memerlukannya demi memenuhi kebutuhan Lebaran," ujar Widi saat koferensi pers melalui zoom meeting, Kamis (14/5/2020).
(Baca: Alat Tes Corona Buatan Unpad-ITB, Akurasi Lebih Tinggi dan Lebih Murah)
Penyediaan dana likuiditas ini, selain untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran, juga ditujukan untuk menunjang kebutuhan keuangan termasuk guna melakukan stimulasi di tengah situasi pandemi COVID-19.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang tunai yang mendesak, Bank BJB tetap menerima layanan penukaran uang selama bulan Ramadhan 1441 H di seluruh jaringan kantor Bank BJB . Namun, pelayanan penukaran dilaksanakan secara optimal dengan memperhatikan standar protokol kesehatan COVID-19.
"Nasabah diminta menggunakan masker saat berkunjung ke jaringan kantor serta menjaga jarak fisik. Bank Indonesia sebagai penerbit uang tunai sendiri sudah melakukan langkah antisipasi dini, termasuk dengan cara melakukan karantina uang rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan ke masyarakat. Juga membersihkan sarana perkasan dengan menggunakan cairan disinfektan secara berkala," beber dia.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto mengatakan, persiapan uang pada periode Ramadhan dan Lebaran 2020 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap tren kebutuhan uang. Kendati sedang pendemi, namun diprediksi akan mengalami peningkatan memasuki masa hari raya.
(Baca: Gubernur Jabar Tuntut Penjelasan Komprehensif soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan)
Menurut di, jumlah dana yang disalurkan telah disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H. Diprediksi, kebutuhan uang masyarakat mengalami kenaikan dari segi volume transaksi melalui BJB ATM maupun pengambilan uang tunai di jaringan kantor Bank BJB.
" Bank BJB telah mempersiapkan dana likuiditas yang dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat selama masa Ramadhan dan Idul Fitri. Dana tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat yang memerlukannya demi memenuhi kebutuhan Lebaran," ujar Widi saat koferensi pers melalui zoom meeting, Kamis (14/5/2020).
(Baca: Alat Tes Corona Buatan Unpad-ITB, Akurasi Lebih Tinggi dan Lebih Murah)
Penyediaan dana likuiditas ini, selain untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran, juga ditujukan untuk menunjang kebutuhan keuangan termasuk guna melakukan stimulasi di tengah situasi pandemi COVID-19.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang tunai yang mendesak, Bank BJB tetap menerima layanan penukaran uang selama bulan Ramadhan 1441 H di seluruh jaringan kantor Bank BJB . Namun, pelayanan penukaran dilaksanakan secara optimal dengan memperhatikan standar protokol kesehatan COVID-19.
"Nasabah diminta menggunakan masker saat berkunjung ke jaringan kantor serta menjaga jarak fisik. Bank Indonesia sebagai penerbit uang tunai sendiri sudah melakukan langkah antisipasi dini, termasuk dengan cara melakukan karantina uang rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan ke masyarakat. Juga membersihkan sarana perkasan dengan menggunakan cairan disinfektan secara berkala," beber dia.
(muh)
tulis komentar anda