Suntik Vaksin COVID-19 untuk 44.000 Nakes Jabar Digelar Pekan Ketiga Januari
Selasa, 05 Januari 2021 - 17:38 WIB
BANDUNG - Sebanyak 44.000 tenaga kesehatan (nakes) di Provinsi Jawa Barat dipastikan bakal mulai disuntik vaksin COVID-19 pada pekan ketiga Januari 2021 mendatang. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, vaksinasi COVID-19 bagi garda terdepan melawan pandemi COVID-19 di Jabar itu menjadi bagian vaksinasi tahap pertama yang digelar di seluruh Indonesia.
(Baca juga: Pekan Depan, DKI Pastikan Warga Jakarta Mulai Disuntikan Vaksinasi COVID-19)
Provinsi Jabar mendapat jatah vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat sebanyak 97.080 dosis. Vaksinasi COVID-19 bagi ribuan nakes tersebut akan dilakukan dalam dua kali penyuntikan.
(Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Semarang Berujung Tewasnya Chacha Sherly, Ini Kata Polisi)
"Satu orang mendapat jatah dua dosis, maka kurang lebih 44.000 tenaga kesehatan yang akan dipilih untuk dua kali penyuntikan di Minggu ketiga bulan Januari ini," ujar Kang Emil di Bandung, Selasa (5/1/2021).
Kang Emil mengungkapkan kabar baik terhadap rencana vaksinasi COVID-19 itu. Menurut dia, jumlah vaksinator (orang yang menyuntikkan vaksin) di Jabar bertambah hingga 10 kali lipat atau sekitar 11.000 orang dari sebelumnya hanya 1.000 orang.
“Berita baiknya, vaksinator yang tadinya hanya 1.000 orang, kami latih menjadi 11 ribu orang. Alhamdulillah, Provinsi Jabar siap 10 kali lipat, mungkin lebih. Sehingga, kita akan berlimpah tim yang menyuntikkan vaksin. Kami juga menyimulasikan dan memerintahkan bupati dan wali kota untuk melakukan simulasi vaksinasi di wilayah masing-masing," beber Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.
Meski begitu, Kang Emil mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mempercepat vaksinasi. Pasalnya, vaksinasi yang diprediksi bakal menghabiskan waktu selama 15 bulan menurutnya terlalu lama.
Dia memberikan solusi, agar pemerintah mengoptimalkan fasilitas negara, seperti gedung TNI/Polri untuk tempat vaksinasi. Dengan begitu, kata dia, proses vaksinasi bisa selesai dalam 12 bulan, bahkan 6 bulan.
"Itu (percepatan vaksinasi) hanya bisa dijawab jika jumlah tempat vaksinasi di Jabar bisa 2 kali lipat. Sementara (saat ini) baru 1.100 lokasi, kami harap bisa 2000 lokasi. Kalau bisa 2.000 lokasi, berarti fasilitas negara, fasilitas TNI dan Polri itu akan kami simulasikan sebagai zona tambahan vaksinasi di Jawa Barat," jelasnya.
"Kemudian, kami juga mengusulkan bisakah satu orang tidak 45 menit durasinya karena itu akan menghabiskan waktu terlalu lama. Minimal 30 menit per orang akan membantu penyuntikan pada waktu normal tanpa jam lembur," katanya.
(Baca juga: Pekan Depan, DKI Pastikan Warga Jakarta Mulai Disuntikan Vaksinasi COVID-19)
Provinsi Jabar mendapat jatah vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat sebanyak 97.080 dosis. Vaksinasi COVID-19 bagi ribuan nakes tersebut akan dilakukan dalam dua kali penyuntikan.
(Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Semarang Berujung Tewasnya Chacha Sherly, Ini Kata Polisi)
"Satu orang mendapat jatah dua dosis, maka kurang lebih 44.000 tenaga kesehatan yang akan dipilih untuk dua kali penyuntikan di Minggu ketiga bulan Januari ini," ujar Kang Emil di Bandung, Selasa (5/1/2021).
Kang Emil mengungkapkan kabar baik terhadap rencana vaksinasi COVID-19 itu. Menurut dia, jumlah vaksinator (orang yang menyuntikkan vaksin) di Jabar bertambah hingga 10 kali lipat atau sekitar 11.000 orang dari sebelumnya hanya 1.000 orang.
“Berita baiknya, vaksinator yang tadinya hanya 1.000 orang, kami latih menjadi 11 ribu orang. Alhamdulillah, Provinsi Jabar siap 10 kali lipat, mungkin lebih. Sehingga, kita akan berlimpah tim yang menyuntikkan vaksin. Kami juga menyimulasikan dan memerintahkan bupati dan wali kota untuk melakukan simulasi vaksinasi di wilayah masing-masing," beber Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.
Meski begitu, Kang Emil mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mempercepat vaksinasi. Pasalnya, vaksinasi yang diprediksi bakal menghabiskan waktu selama 15 bulan menurutnya terlalu lama.
Dia memberikan solusi, agar pemerintah mengoptimalkan fasilitas negara, seperti gedung TNI/Polri untuk tempat vaksinasi. Dengan begitu, kata dia, proses vaksinasi bisa selesai dalam 12 bulan, bahkan 6 bulan.
"Itu (percepatan vaksinasi) hanya bisa dijawab jika jumlah tempat vaksinasi di Jabar bisa 2 kali lipat. Sementara (saat ini) baru 1.100 lokasi, kami harap bisa 2000 lokasi. Kalau bisa 2.000 lokasi, berarti fasilitas negara, fasilitas TNI dan Polri itu akan kami simulasikan sebagai zona tambahan vaksinasi di Jawa Barat," jelasnya.
"Kemudian, kami juga mengusulkan bisakah satu orang tidak 45 menit durasinya karena itu akan menghabiskan waktu terlalu lama. Minimal 30 menit per orang akan membantu penyuntikan pada waktu normal tanpa jam lembur," katanya.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda