Jabar Tegaskan 2021 Perang Lawan COVID-19 Belum Berakhir
Jum'at, 01 Januari 2021 - 15:46 WIB
Setelah aplikasi PIKOBAR, lanjutnya, Pemprov Jabar Jabar bersama Kementerian Perdagangan meluncurkan Pasar Digital Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020).
Pasar digital bertujuan untuk memperkuat perdagangan secara elektronik atau digital. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, interaksi sosial dan kontak fisik dibatasi secara besar-besaran.
"Dengan hadirnya pasar digital diharapkan pencegahan COVID-19 dan kegiatan ekonomi di pasar tradisional dapat berjalan beriringan," imbuhnya.
Tidak sampai situ, Pemprov Jabar pun memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Kedisiplinan ini amat krusial dalam mencegah sebaran SAR-CoV-2, virus penyebab COVID-19.
Setelah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar Nomor 60 Tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Pelanggaran Tertib Kesehatan dalam Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan AKB di Jabar, Pemda Provinsi Jabar meluncurkan aplikasi bernama "Sicaplang" (Aplikasi Pencatatan Pelanggaran) di Kawasan Pantai Pangandaran, Sabtu (22/8/2020).
Sicaplang mencatat jenis dan jumlah pelanggaran yang dilakukan hingga sanksi yang diberlakukan merujuk Pergub Jabar Nomor 60/2020. Petugas Satpol PP Jabar yang melakukan pencatatan di aplikasi ini pun sudah diberikan pelatihan.
Swasembada Alat Medis
Lebih lanjut Faiz mengatakan, perguruan tinggi di Jabar juga konsisten memproduksi secara mandiri semua peralatan medis untuk melawan COVID-19. Dengan swasembada alat seperti PCR, rapid test, ventilator hingga alat pelindung diri (APD), Jabar bisa lebih maksimal dalam penanganan COVID-19.
Faiz mencontohkan, Universitas Padjadjaran (Unpad) terus mengembangkan Deteksi CePAD atau Rapid Test 2.0 (sebutan dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil). Hasil inovasi lain dari Unpad adalah VitPAD-iceless Transport System, sebuah Viral Transport Medium (VTM) yang memiliki ketahanan dan keamanan untuk penyimpanan dan transportasi sampel virus di suhu ruang.
Selain itu, Unpad dan Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Rumah Amal Salman berinovasi membuat ventilator portabel Vent-I yang mudah dioperasikan dan terjangkau guna membantu penyembuhan pasien COVID-19.
Pasar digital bertujuan untuk memperkuat perdagangan secara elektronik atau digital. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, interaksi sosial dan kontak fisik dibatasi secara besar-besaran.
"Dengan hadirnya pasar digital diharapkan pencegahan COVID-19 dan kegiatan ekonomi di pasar tradisional dapat berjalan beriringan," imbuhnya.
Tidak sampai situ, Pemprov Jabar pun memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Kedisiplinan ini amat krusial dalam mencegah sebaran SAR-CoV-2, virus penyebab COVID-19.
Setelah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar Nomor 60 Tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Pelanggaran Tertib Kesehatan dalam Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan AKB di Jabar, Pemda Provinsi Jabar meluncurkan aplikasi bernama "Sicaplang" (Aplikasi Pencatatan Pelanggaran) di Kawasan Pantai Pangandaran, Sabtu (22/8/2020).
Sicaplang mencatat jenis dan jumlah pelanggaran yang dilakukan hingga sanksi yang diberlakukan merujuk Pergub Jabar Nomor 60/2020. Petugas Satpol PP Jabar yang melakukan pencatatan di aplikasi ini pun sudah diberikan pelatihan.
Swasembada Alat Medis
Lebih lanjut Faiz mengatakan, perguruan tinggi di Jabar juga konsisten memproduksi secara mandiri semua peralatan medis untuk melawan COVID-19. Dengan swasembada alat seperti PCR, rapid test, ventilator hingga alat pelindung diri (APD), Jabar bisa lebih maksimal dalam penanganan COVID-19.
Faiz mencontohkan, Universitas Padjadjaran (Unpad) terus mengembangkan Deteksi CePAD atau Rapid Test 2.0 (sebutan dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil). Hasil inovasi lain dari Unpad adalah VitPAD-iceless Transport System, sebuah Viral Transport Medium (VTM) yang memiliki ketahanan dan keamanan untuk penyimpanan dan transportasi sampel virus di suhu ruang.
Selain itu, Unpad dan Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Rumah Amal Salman berinovasi membuat ventilator portabel Vent-I yang mudah dioperasikan dan terjangkau guna membantu penyembuhan pasien COVID-19.
tulis komentar anda