Bio Farma Terima Izin Cara Produksi Vaksin COVID-19 BPOM
Rabu, 30 Desember 2020 - 14:13 WIB
BANDUNG - PT Bio Farma mendapatkan izin cara produksi yang baik dari BPOM untuk memproduksi vaksin COVID-19 Sinovac di PT Bio Farma, Kota Bandung.
"Kami sudah memberikan izin cara produksi vaksin yang baik untuk gedung 1," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, Rabu (30/12/2020).
Menurut dia, dengan diberikannya izin produksi gedung 1 milik Bio Farma, maka BUMN ini nantinya bisa memproduksi vaksin sinovac hingga 100 juta dosis per tahun.
Pemberian izin ini, kata dia, setelah BPOM melakukan riset dan menilai semua lini produksi vaksin di Bio Farma.
Terkait uji klinis vaksin sinovac di Bandung, kata dia, telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Bahwa tidak ada efek samping yang serius kepada para relawan.
Juga ada hasil konsisten kepada relawan selama tiga bulan terakhir. Namun, untuk angka akhir tingkat prevalensi, pihaknya masih menunggu hasil akhir.
Namun, secara umum tidak terlalu jauh dengan angka prevalensi yang dilakukan di Turki, pada angka 91%.
(Baca juga: Target Objek Wisata Ramai Pengunjung, Dinkes-Disparbud Gelar Rapid Test Antigen)
Sementara itu, Direktur PT Bio Farma Hanesty Basyir mengatakan, pihaknya bersyukur telah mendapatkan izin produksi vaksin sinovac, sehingga tinggal menunggu izin emergency use authorization (EUA) dari BPOM. Dalam waktu dekat, diharapkan izin tersebut bisa segera keluar.
(Baca juga: Doakan Aa Gym dan Syekh Ali Jaber, Ridwan Kamil: Semoga 2021 Pandemi Turun)
"Untuk sistem distribusi sudah kami buat secara digital, untuk memaStikan distribusi sampai dengan baik," imbuh dia.
"Kami sudah memberikan izin cara produksi vaksin yang baik untuk gedung 1," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, Rabu (30/12/2020).
Menurut dia, dengan diberikannya izin produksi gedung 1 milik Bio Farma, maka BUMN ini nantinya bisa memproduksi vaksin sinovac hingga 100 juta dosis per tahun.
Pemberian izin ini, kata dia, setelah BPOM melakukan riset dan menilai semua lini produksi vaksin di Bio Farma.
Terkait uji klinis vaksin sinovac di Bandung, kata dia, telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Bahwa tidak ada efek samping yang serius kepada para relawan.
Juga ada hasil konsisten kepada relawan selama tiga bulan terakhir. Namun, untuk angka akhir tingkat prevalensi, pihaknya masih menunggu hasil akhir.
Namun, secara umum tidak terlalu jauh dengan angka prevalensi yang dilakukan di Turki, pada angka 91%.
(Baca juga: Target Objek Wisata Ramai Pengunjung, Dinkes-Disparbud Gelar Rapid Test Antigen)
Sementara itu, Direktur PT Bio Farma Hanesty Basyir mengatakan, pihaknya bersyukur telah mendapatkan izin produksi vaksin sinovac, sehingga tinggal menunggu izin emergency use authorization (EUA) dari BPOM. Dalam waktu dekat, diharapkan izin tersebut bisa segera keluar.
(Baca juga: Doakan Aa Gym dan Syekh Ali Jaber, Ridwan Kamil: Semoga 2021 Pandemi Turun)
"Untuk sistem distribusi sudah kami buat secara digital, untuk memaStikan distribusi sampai dengan baik," imbuh dia.
(boy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda