Indeks Baca Rendah, Ini Solusi Tingkatkan Peran Perpustakaan
Selasa, 22 Desember 2020 - 10:03 WIB
BANDUNG - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, perpustakaan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kegemaran membaca, menekan turunnya indeks baca masyarakat.
Menurut dia, perpustakaan tidak hanya jumlahnya yang harus ditambah agar lebih mudah dijangkau masyarakat, tetapi juga kualitasnya harus ditingkatkan agar peranannya semakin vital.
"Ini harus jadi perhatian. Sebagaimana peran perpustakaan dalam menaikan indeks membaca," kata Hadadi dalam webinar Sosialisasi Akreditasi Lembaga Perpustakaan, sebagaimana siaran persnya, Selasa (22/12/2020).
(Baca juga: Tusuk Istri Polisi hingga Tewas, Pelaku Ditangkap saat Berlindung dalam Masjid )
Hadadi menjelaskan, terdapat sejumlah kriteria yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas perpustakaan. Mulai dari sarana dan prasarana seperti koleksi dan perawatan buku, pengorganisasian perpustakaan, dukungan sumber daya manusia yang berkualitas terutama yang memiliki latar belakang pendidikan terkait perpustakaan.
Juga peningkatan layanan agar bisa diakses secara digital, serta aksesibilitas dari perpustakaan itu sendiri. "Ini concern kami. Termasuk anggaran, bisa dari pemerintah atau bisa dari yang lain," imbuh dia.
Sementara menurut perwakilan Direktorat Perpustakaan Nasional, Supriyanto, terdapat sejumlah kendala dalam pengembangan perpustakaan. Seperti jumlah perpustakaan dan formasi pegawai pustakawan yang terbatas, mutasi cepat dari pimpinan perpustakaan, peraturan daerah terkait perpustakaan yang belum menjadi prioritas, serta belum maksimalnya dorongan anggaran dari pemerintah.
(Baca juga: Punya Ilmu Kebal, Wanita di Indramayu Tiap Hari Makan Silet dan Kaca )
Untuk meningkatkan peranan perpustakaan, menurut dia, diperlukan akreditasi perpustakaan agar keberadaan sarana bacaan tersebut representatif dan menunjang kebutuhan masyarakat. Perpustakaan harus sesuai dengan standar nasional, di antaranya melakukan akreditasi, sertifikasi, serta pendidikan dan pelatihan.
Menurut dia, perpustakaan tidak hanya jumlahnya yang harus ditambah agar lebih mudah dijangkau masyarakat, tetapi juga kualitasnya harus ditingkatkan agar peranannya semakin vital.
"Ini harus jadi perhatian. Sebagaimana peran perpustakaan dalam menaikan indeks membaca," kata Hadadi dalam webinar Sosialisasi Akreditasi Lembaga Perpustakaan, sebagaimana siaran persnya, Selasa (22/12/2020).
(Baca juga: Tusuk Istri Polisi hingga Tewas, Pelaku Ditangkap saat Berlindung dalam Masjid )
Hadadi menjelaskan, terdapat sejumlah kriteria yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas perpustakaan. Mulai dari sarana dan prasarana seperti koleksi dan perawatan buku, pengorganisasian perpustakaan, dukungan sumber daya manusia yang berkualitas terutama yang memiliki latar belakang pendidikan terkait perpustakaan.
Juga peningkatan layanan agar bisa diakses secara digital, serta aksesibilitas dari perpustakaan itu sendiri. "Ini concern kami. Termasuk anggaran, bisa dari pemerintah atau bisa dari yang lain," imbuh dia.
Sementara menurut perwakilan Direktorat Perpustakaan Nasional, Supriyanto, terdapat sejumlah kendala dalam pengembangan perpustakaan. Seperti jumlah perpustakaan dan formasi pegawai pustakawan yang terbatas, mutasi cepat dari pimpinan perpustakaan, peraturan daerah terkait perpustakaan yang belum menjadi prioritas, serta belum maksimalnya dorongan anggaran dari pemerintah.
(Baca juga: Punya Ilmu Kebal, Wanita di Indramayu Tiap Hari Makan Silet dan Kaca )
Untuk meningkatkan peranan perpustakaan, menurut dia, diperlukan akreditasi perpustakaan agar keberadaan sarana bacaan tersebut representatif dan menunjang kebutuhan masyarakat. Perpustakaan harus sesuai dengan standar nasional, di antaranya melakukan akreditasi, sertifikasi, serta pendidikan dan pelatihan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda