Rasa Was-was Selimuti Petugas KPPS yang Jemput Bola Pasien COVID-19
Rabu, 09 Desember 2020 - 19:01 WIB
SURABAYA - Perhelatan Pilkada serentak 2020 berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini, petugas pemugut suara dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19.
Petugas yang wilayahnya ada warga terkonfirmasi positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit, harus memberani menjemput bola di ruang isolasi.
Meski sudah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, tapi saja juga petugas yang was-was dan kawatir tertular COVID-19.
Hal itu terlihat saat petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terdiri dari Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Krembangan dan Petugas Pemungutan Suara (PPS) Kemayoran menjembut bola pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) Surabaya.
Pelaksaan pemngutan suara di RSLKI ini sempat tertunda beberapa waktu lantaran petugas harus meyakinkan diri sebelum masuk di area perawatan pasien untuk melayani pencoblosan. Padahal mereka sebelumnya sudah mendapatkan arahan baik secar teori maupun praktek.
Ketua PPK Kecamatan Krembangan Febryan Kiswanto mengaku, momen Pilkada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena berlangsung di tengah pandemi COVID-19.
Dia dan tim merasa kawatir sehingga harus berkoordinasi dengan dokter tugas tentang keselamatan setelah keluar dari RSLKI.
"Ya tentu ada kekhawatiran bagi kami, karena ini termasuk hal baru yang pertama. Oleh karena itu kami butuh banyak berkoordinasi dengan dokter terkait tentang keselamatan. Baik pra, nanti proses, sekaligus pasca," katanya sebelum memasuki ruang isoalasi, Rabu (9/12/2020).
Febryan menjelaskan, di RSLKI terdapat 73 warga kota Surabaya yang memiliki hak suara. Meski tergolong sedikit, namun suara mereka harus difasilitasi.
Petugas yang wilayahnya ada warga terkonfirmasi positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit, harus memberani menjemput bola di ruang isolasi.
Meski sudah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, tapi saja juga petugas yang was-was dan kawatir tertular COVID-19.
Hal itu terlihat saat petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terdiri dari Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Krembangan dan Petugas Pemungutan Suara (PPS) Kemayoran menjembut bola pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) Surabaya.
Pelaksaan pemngutan suara di RSLKI ini sempat tertunda beberapa waktu lantaran petugas harus meyakinkan diri sebelum masuk di area perawatan pasien untuk melayani pencoblosan. Padahal mereka sebelumnya sudah mendapatkan arahan baik secar teori maupun praktek.
Ketua PPK Kecamatan Krembangan Febryan Kiswanto mengaku, momen Pilkada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena berlangsung di tengah pandemi COVID-19.
Dia dan tim merasa kawatir sehingga harus berkoordinasi dengan dokter tugas tentang keselamatan setelah keluar dari RSLKI.
"Ya tentu ada kekhawatiran bagi kami, karena ini termasuk hal baru yang pertama. Oleh karena itu kami butuh banyak berkoordinasi dengan dokter terkait tentang keselamatan. Baik pra, nanti proses, sekaligus pasca," katanya sebelum memasuki ruang isoalasi, Rabu (9/12/2020).
Febryan menjelaskan, di RSLKI terdapat 73 warga kota Surabaya yang memiliki hak suara. Meski tergolong sedikit, namun suara mereka harus difasilitasi.
tulis komentar anda