6 Pengawal Habib Rizieq Tewas, Kapolda Jateng Ingatkan FPI Tak Berlebihan Bersikap
Rabu, 09 Desember 2020 - 16:06 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. Foto/iNews/Taufik Budi
SEMARANG - Insiden tewasnya enam pengawal Habib Rizieq saat bentrok dengan polisi di Jakarta, turut menjadi perhatian serius Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. Mengingat, anggota FPI juga tersebar di Jateng .
(Baca juga: Diduga Terpapar COVID-19 dan Sempat Dirawat di RS, Ketua Ormas DSKS Tutup Usia )
Ahmad Luthfi mengingatkan ormas FPI di Jateng untuk menaati aturan hukum yang berlaku. Selain itu, mereka juga diminta tidak bertindak berlebihan sebagai respons atas kejadian di Jakarta.
"Kami minta untuk tetap berprilaku baik, santun, dan agamais dengan mentaati aturan hukum yang berlaku serta tidak bertindak berlebihan atas kejadian di Jakarta," imbau Luthfi, Rabu (9/12/2020).
Dia menegaskan bahwa negara harus hadir untuk melindungi masyarakat dan tidak boleh kalah dengan ormas maupun premanisme. Masyarakat Jateng juga diminta tidak terprovokasi dengan aksi-aksi premanisme serta ormas.
"Kami harap masyarakat Jateng tetap tenang dan tidak terprovokasi. Percayakan kepada Polri dan TNI untuk menangani aksi premanisme tersebut," terang dia.
(Baca juga: Hitung Cepat Charta Politika di Pilwali Surabaya, Eri-Armuji Ungguli Machfud-Mujiaman )
Menurutnya, Polri adalah institusi penegak hukum, penjaga keamanan dan ketertiban sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 2/2002. Semua masyarakat Indonesia harus tunduk kepada hukum yang berlaku. "Ingat bahwa COVID-19 masih perlu kita lawan bersama dengan protokol kesehatan 3M serta hindari kerumunan," imbaunya.
(Baca juga: Diduga Terpapar COVID-19 dan Sempat Dirawat di RS, Ketua Ormas DSKS Tutup Usia )
Ahmad Luthfi mengingatkan ormas FPI di Jateng untuk menaati aturan hukum yang berlaku. Selain itu, mereka juga diminta tidak bertindak berlebihan sebagai respons atas kejadian di Jakarta.
"Kami minta untuk tetap berprilaku baik, santun, dan agamais dengan mentaati aturan hukum yang berlaku serta tidak bertindak berlebihan atas kejadian di Jakarta," imbau Luthfi, Rabu (9/12/2020).
Dia menegaskan bahwa negara harus hadir untuk melindungi masyarakat dan tidak boleh kalah dengan ormas maupun premanisme. Masyarakat Jateng juga diminta tidak terprovokasi dengan aksi-aksi premanisme serta ormas.
"Kami harap masyarakat Jateng tetap tenang dan tidak terprovokasi. Percayakan kepada Polri dan TNI untuk menangani aksi premanisme tersebut," terang dia.
(Baca juga: Hitung Cepat Charta Politika di Pilwali Surabaya, Eri-Armuji Ungguli Machfud-Mujiaman )
Menurutnya, Polri adalah institusi penegak hukum, penjaga keamanan dan ketertiban sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 2/2002. Semua masyarakat Indonesia harus tunduk kepada hukum yang berlaku. "Ingat bahwa COVID-19 masih perlu kita lawan bersama dengan protokol kesehatan 3M serta hindari kerumunan," imbaunya.
(eyt)
tulis komentar anda