November 2020, Jawa Timur Alami Inflasi 0,26 Persen
Kamis, 03 Desember 2020 - 15:33 WIB
SURABAYA - Pada November 2020 Jawa Timur (Jatim) mengalami inflasi sebesar 0,26%. Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,82%. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi dan Surabaya sebesar 0,20%.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran. Yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,24 %, kelompok pakaian dan alas kaki 0,08%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,12%, kelompok kesehatan 0,40%, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,17%.
(Baca juga: Mantan Kepala BIN Beri Peringatan Keras kepada Pengepung Rumah Ibu Mahfud MD )
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air,listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03%, kelompok transportasi sebesar 0,21 % dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,47 %. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.
"Tingkat inflasi tahun kalender November 2020 sebesar 0,98 % dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,50%," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Kamis (3/12/2020).
Penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur selama November 2020, seluruh kota mengalami inflasi. Secara berurutan dapat disebutkan yaitu Sumenep 0,82%, diikuti Kediri dan Jember masing-masing 0,44%. Madiun dan Probolinggo masing-masing 0,41%. Inflasi di Malang tercatat 0,31%. Sedangkan inflasi terendah di Banyuwangi dan Surabaya masing-masing 0,20%.
(Baca juga: Rumah Mahfud MD Dikepung Massa, Pemuda Muhammadiyah Siap Terjunkan Kokam )
Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - November) 2020 di 8 kota IHK Jatim, hingga November 2020 Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi. Yakni mencapai 1,71%. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Surabaya yang mengalami inflasi sebesar 0,82%
Lihat Juga: Terima Bantuan Alsintan dan Benih, Pj Gubernur Jatim Optimistis Pertahankan Status Lumbung Pangan Nasional
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran. Yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,24 %, kelompok pakaian dan alas kaki 0,08%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,12%, kelompok kesehatan 0,40%, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,17%.
(Baca juga: Mantan Kepala BIN Beri Peringatan Keras kepada Pengepung Rumah Ibu Mahfud MD )
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air,listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03%, kelompok transportasi sebesar 0,21 % dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,47 %. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.
"Tingkat inflasi tahun kalender November 2020 sebesar 0,98 % dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,50%," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Kamis (3/12/2020).
Penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur selama November 2020, seluruh kota mengalami inflasi. Secara berurutan dapat disebutkan yaitu Sumenep 0,82%, diikuti Kediri dan Jember masing-masing 0,44%. Madiun dan Probolinggo masing-masing 0,41%. Inflasi di Malang tercatat 0,31%. Sedangkan inflasi terendah di Banyuwangi dan Surabaya masing-masing 0,20%.
(Baca juga: Rumah Mahfud MD Dikepung Massa, Pemuda Muhammadiyah Siap Terjunkan Kokam )
Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - November) 2020 di 8 kota IHK Jatim, hingga November 2020 Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi. Yakni mencapai 1,71%. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Surabaya yang mengalami inflasi sebesar 0,82%
Lihat Juga: Terima Bantuan Alsintan dan Benih, Pj Gubernur Jatim Optimistis Pertahankan Status Lumbung Pangan Nasional
(msd)
tulis komentar anda