Antisipasi PHK Akibat Corona, PDIP Dorong Program Padat Karya
Kamis, 16 April 2020 - 13:57 WIB
SURABAYA - PDIP terus mencermati dampak Covid-19 terhadap peri-kehidupan rakyat, khususnya mereka yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau mereka yang dirumahkan, para buruh harian, dan mereka yang berpenghasilan tidak tetap.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh kader partai, khususnya yang menjadi kepala daerah dan pimpinan dewan, untuk menyiapkan langkah menghadapi ancaman PHK akibat Covid-19.
"Dalam situasi seperti ini, sektor pangan harus digenjot melalui gerakan menanam tanaman apapun yang bisa dimakan," ungkap Hasto, melalui pernyataan tertulis, Kamis (16/4/2020).
Selain itu, kata Hasto, para kepala daerah dari PDIP diminta merealokasi anggaran dan mendorong program padat karya dengan tetap memenuhi ketentuan guna mencegah penularan Covid-19.
"Dalam teleconference kelima yang dipimpin Ibu Megawati, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, telah melaporkan realokasi anggaran sebesar Rp110 miliar. Demikian juga Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas telah melakukan realokasi anggaran sehingga tersedia sekitar Rp300 miliar untuk penanggulangan dampak Covid-19, termasuk program cipta kerja," kata Hasto.
Menurutnya, ancaman gelombang PHK akibat Covid-19 harus diantisipasi. Karena Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO), memperkirakan 1,25 miliar orang pekerja di dunia terdampak parah Covid-19 dan dibayangi ancaman PHK. "Kami berharap krisis Covid-19 ini tidak meluas. Tapi kami antisipasi jika terjadi gelombang PHK," kata Hasto.
Menurut Hasto, gotong royong kader PDIP diwujudkan para kader dengan banyak hal. Mulai dari aktif menyosialisasikan pencegahan penyebaran virus, menyediakan alat pendukung kesehatan gratis, mempekerjakan korban PHK membuat masker untuk rakyat, hingga mendirikan dapur umum dan membagikan makanan gratis.
Bahkan kader PDIP yang menjabat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengubah rumah dinasnya menjadi ruang isolasi untuk mengatasi corona. "Sesuai perintah Ibu Megawati untuk mengutamakan kepentingan rakyat, kepala daerah yang kami usung menyediakan jaring pengaman untuk rakyat yang penghasilannya berkurang akibat wabah ini," ungkap Hasto.
Berdasarkan analisa Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) serta Bank Dunia, krisis Covid-19 ini adalah pukulan telak untuk pertumbuhan ekonomi dunia. Presiden Joko Widodo bahkan sudah menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini tidak akan tercapai karena dilanda Covid-19.
"Sejarah mencatat kita bisa melalui banyak ujian berat. Dan, ujian kali ini bisa kita lalui dengan gotong royong, semangat berdikari, saling membantu rakyat yang kesulitan," ungkap Hasto.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh kader partai, khususnya yang menjadi kepala daerah dan pimpinan dewan, untuk menyiapkan langkah menghadapi ancaman PHK akibat Covid-19.
"Dalam situasi seperti ini, sektor pangan harus digenjot melalui gerakan menanam tanaman apapun yang bisa dimakan," ungkap Hasto, melalui pernyataan tertulis, Kamis (16/4/2020).
Selain itu, kata Hasto, para kepala daerah dari PDIP diminta merealokasi anggaran dan mendorong program padat karya dengan tetap memenuhi ketentuan guna mencegah penularan Covid-19.
"Dalam teleconference kelima yang dipimpin Ibu Megawati, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, telah melaporkan realokasi anggaran sebesar Rp110 miliar. Demikian juga Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas telah melakukan realokasi anggaran sehingga tersedia sekitar Rp300 miliar untuk penanggulangan dampak Covid-19, termasuk program cipta kerja," kata Hasto.
Menurutnya, ancaman gelombang PHK akibat Covid-19 harus diantisipasi. Karena Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO), memperkirakan 1,25 miliar orang pekerja di dunia terdampak parah Covid-19 dan dibayangi ancaman PHK. "Kami berharap krisis Covid-19 ini tidak meluas. Tapi kami antisipasi jika terjadi gelombang PHK," kata Hasto.
Menurut Hasto, gotong royong kader PDIP diwujudkan para kader dengan banyak hal. Mulai dari aktif menyosialisasikan pencegahan penyebaran virus, menyediakan alat pendukung kesehatan gratis, mempekerjakan korban PHK membuat masker untuk rakyat, hingga mendirikan dapur umum dan membagikan makanan gratis.
Bahkan kader PDIP yang menjabat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengubah rumah dinasnya menjadi ruang isolasi untuk mengatasi corona. "Sesuai perintah Ibu Megawati untuk mengutamakan kepentingan rakyat, kepala daerah yang kami usung menyediakan jaring pengaman untuk rakyat yang penghasilannya berkurang akibat wabah ini," ungkap Hasto.
Berdasarkan analisa Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) serta Bank Dunia, krisis Covid-19 ini adalah pukulan telak untuk pertumbuhan ekonomi dunia. Presiden Joko Widodo bahkan sudah menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini tidak akan tercapai karena dilanda Covid-19.
"Sejarah mencatat kita bisa melalui banyak ujian berat. Dan, ujian kali ini bisa kita lalui dengan gotong royong, semangat berdikari, saling membantu rakyat yang kesulitan," ungkap Hasto.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda