Jembatan Gantung di Merangin Ambruk, Ratusan Kepala Keluarga Terisolir
Kamis, 26 November 2020 - 14:00 WIB
Jembatan gantung yang berada di Desa Karang Birahi, Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi ambruk terbawa derasnya arus sungai yang meluap. iNews TV/Fahrurozi
MERANGIN - Jembatan gantung yang berada di Desa Karang Birahi, Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi ambruk terbawa derasnya arus sungai yang meluap. Informasi yang dihimpun, jembatan tersebut ambruk,(26/11/2020) pagi, dan hampir separoh lantainya hanyut terbawa derasnya arus Sungai Merangin .
Akibat ambruknya jembatan tersebut, ratusan warga yang tinggal di seberang desa terancam terisolir, karena untuk keluar, mereka harus sebelah dan itu membutuhkan waktu yang berjam-jam lamanya.
Warga setempat berharap agar pemerintah bisa cepat dan tanggap atas musibah yang terjadi dengan warga Merangin ini. "Di seberang sana ada sekitar 700 Kepala Keluarga. Untuk saat ini mereka masih bertahan di sana," kata Mat warga Karang Birahi, Kamis (26/11/2020).
Sementara itu, camat Pamenang Habazoh menyebut jika jembatan tersebut merupakan jembatan tua yang memang hanya satu-satunya akses bagi warga disana untuk menyeberang. "Jembatan itu hanya menghubungkan satu desa," kata Habazoh.
Terkait dengan musibah ini, Habazoh menghimbau dan mengingatkan kepada masyarakat agar waspada dengan adanya peningkatan curah hujan yang tinggi. (Baca: 130 Santri Diniyah Putri Padang Panjang Positif COVID-19).
Masyarakat diminta untuk meningkatkan berbagai langkah antisipasi akibat banjir dan tanah longsor yang bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda. ”Untuk kejadian jembatan ini, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," pungkasnya.
Akibat ambruknya jembatan tersebut, ratusan warga yang tinggal di seberang desa terancam terisolir, karena untuk keluar, mereka harus sebelah dan itu membutuhkan waktu yang berjam-jam lamanya.
Warga setempat berharap agar pemerintah bisa cepat dan tanggap atas musibah yang terjadi dengan warga Merangin ini. "Di seberang sana ada sekitar 700 Kepala Keluarga. Untuk saat ini mereka masih bertahan di sana," kata Mat warga Karang Birahi, Kamis (26/11/2020).
Sementara itu, camat Pamenang Habazoh menyebut jika jembatan tersebut merupakan jembatan tua yang memang hanya satu-satunya akses bagi warga disana untuk menyeberang. "Jembatan itu hanya menghubungkan satu desa," kata Habazoh.
Terkait dengan musibah ini, Habazoh menghimbau dan mengingatkan kepada masyarakat agar waspada dengan adanya peningkatan curah hujan yang tinggi. (Baca: 130 Santri Diniyah Putri Padang Panjang Positif COVID-19).
Masyarakat diminta untuk meningkatkan berbagai langkah antisipasi akibat banjir dan tanah longsor yang bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda. ”Untuk kejadian jembatan ini, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda