Galian Tambang di KBB Longsor, Tiga Kendaraan Tertimpa
Senin, 11 Mei 2020 - 06:11 WIB
BANDUNG BARAT - Longsor terjadi di lokasi galian tambang di Kampung Balekambang RT 03/10, Desa Cirawa, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (10/5/2020).
Akibat longsor yang terjadi di galian milik Asep Suherman (Uce) ini sebanyak 3 kendaraan mengalami rusak berat, bahkan satu motor ikut tertimbun material longsoran.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo melalui petugas lapangan, Rudi Wibiksana mengatakan, penyebab longsor tersebut akibat adanya getaran.
Sebab saat kejadian sedang ada aktivitas penambangan yang menggunakan alat berat di lokasi tersebut. Sehingga terjadilah longsor dari tebing setinggi 100 meter.
"Kendaraan yang rusak berat yakni satu unit mobil dum truk dan satu ekskavator, serta satu unit motor tertimbun," sebutnya saat dikonfirmasi.
Disinggung apakah ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, dia memastikan tidak ada, karena pekerja yang sedang beraktivitas berhasil menyelamatkan diri.
Lokasi galian tambang tersebut memang cukup curam, oleh karenanya penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat. Hanya saja pihak pengelola mengalami kerugian materi yang cukup besar.
Berdasarkan informasi dari warga, kata Duddy, sebelum kejadian tersebut sempat terjadi dentuman. Tepatnya saat pegawai melakukan aktivitas bongkar muat hasil tambang, hingga akhirnya terjadi longsor.
Namun apakah dentuman itu berasal dari batu atau apa, warga tidak ada yang melihat pasti. Saat petugasnya datang ke lokasi, pihak perusahaan telah melakukan evakuasi kendaraan yang tertimbun.
Pihaknya juga memastikan, sopir dari tiga kendaraan tersebut selamat saat kejadian tersebut dan pihak perusahaan telah mengevakuasi seluruh unit kendaraan. Saat ini kejadian tersebut langsung ditangani anggota Polsek Cipatat.
"Di lokasi kejadian memang rawan dan sudah terlihat bekas longsoran. Lokasinya seperti pegunungan karena tebing yang longsor itu tingginya ada sekitar 100 meter dan tidak jauh dari bongkar muat hasil tambang," pungkasnya.
Akibat longsor yang terjadi di galian milik Asep Suherman (Uce) ini sebanyak 3 kendaraan mengalami rusak berat, bahkan satu motor ikut tertimbun material longsoran.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo melalui petugas lapangan, Rudi Wibiksana mengatakan, penyebab longsor tersebut akibat adanya getaran.
Sebab saat kejadian sedang ada aktivitas penambangan yang menggunakan alat berat di lokasi tersebut. Sehingga terjadilah longsor dari tebing setinggi 100 meter.
"Kendaraan yang rusak berat yakni satu unit mobil dum truk dan satu ekskavator, serta satu unit motor tertimbun," sebutnya saat dikonfirmasi.
Disinggung apakah ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, dia memastikan tidak ada, karena pekerja yang sedang beraktivitas berhasil menyelamatkan diri.
Lokasi galian tambang tersebut memang cukup curam, oleh karenanya penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat. Hanya saja pihak pengelola mengalami kerugian materi yang cukup besar.
Berdasarkan informasi dari warga, kata Duddy, sebelum kejadian tersebut sempat terjadi dentuman. Tepatnya saat pegawai melakukan aktivitas bongkar muat hasil tambang, hingga akhirnya terjadi longsor.
Namun apakah dentuman itu berasal dari batu atau apa, warga tidak ada yang melihat pasti. Saat petugasnya datang ke lokasi, pihak perusahaan telah melakukan evakuasi kendaraan yang tertimbun.
Pihaknya juga memastikan, sopir dari tiga kendaraan tersebut selamat saat kejadian tersebut dan pihak perusahaan telah mengevakuasi seluruh unit kendaraan. Saat ini kejadian tersebut langsung ditangani anggota Polsek Cipatat.
"Di lokasi kejadian memang rawan dan sudah terlihat bekas longsoran. Lokasinya seperti pegunungan karena tebing yang longsor itu tingginya ada sekitar 100 meter dan tidak jauh dari bongkar muat hasil tambang," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda