Garap 8.000 Proyek Bantuan, Sharing Happiness Catat Peningkatan Donatur hingga 280 Ribu Orang

Selasa, 10 November 2020 - 10:31 WIB
Launching brand Sharing Happiness di Bandung, Selasa (10/11/2020). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
BANDUNG - Platform crowdfunding Sharing Happiness mencatat peningkatan donatur selama pandemi COVID-19 hingga 280.000 orang.

Peningkatan jumlah donatur menjadi angin segar bagi masyarakat berdampak pandemi mendapatkan bantuan.

Direktur Utama Sharing Happiness Hamzah Fadri Ulhaq mengatakan, sejak Januari hingga September 2020, nilai donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp89 miliar. Angka itu mencakup hingga 7.970 proyek donasi bagi masyarakat Indonesia.



"Khusus untuk bantuan COVID-19, ada satu proyek kebahagiaan hingga Rp1,5 miliar lebih. Ada juga donasi untuk proyek kebahagiaan Palestina mencapai Rp1,8 miliar. Ini menunjukkan makin banyak masyarakat kita yang mau berbagi kepada sesama," jelas Hamzah pada launching Sharing Happiness, di Bandung, Selasa (10/11/2020).

Menurut dia, secara jumlah donatur dan nilai sumbangan tercatat mengalami kenaikan secara berkala. Pada 2016, pihaknya mencatat angka donasi Rp6,5 miliar dadi 7.000 donatur. Jumlah tersebut untuk membantu sekitar 85 proyek atau bantuan.

Kemudian kembali bertambah pada 2018 menjadi 68.867 teman berbagi atau donatur dengan Rp43 miliar sumbangan untuk 1.083 proyek.

Launching brand baru dengan konsep mandiri dadi Rumah Zakat, dia berharap bisa meningkatkan minat masyarakat untuk membantu sesama.

"Ke depan, kami bisa kolaborasi dengan berbagai lembaga sosial, mengelola zakat, komunitas, dan lainnya. Target teman berbagi juga akan lebih luas menyasar kalangan milenial," beber dia.

Menurut dia, Sharing Happiness akan mendidik banyak kelompok masyarakat bawah. Mereka perlu mendapat bantuan baik ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan banyak permasalahan sosial di pinggir jalan lainnya yang perlu dibantu.

Sementara itu, CEO Rumah Zakat Nur Effendy mengatakan, selama pandemi banyak perubahan yang terjadi terhadap masyarakat. (Baca juga: Dukung Pembangunan, Ridwan Kamil Minta AMS Terus Jaga Kondusivitas Jabar)

Salah satunya yaitu makin banyak masyarakat yang mau berbagi. Mereka menggunakan platform online untuk menyalurkan dananya. (Baca juga: Pasien COVID-19 Meninggal saat Menjalani Perawatan di Ruang Isolasi RSUD Dokter Soekardjo)

"Secara potensi, zakat dan infak ini sangat besar. Di dunia mencapai Rp8.000 triliun, sementara di Indonesia mencapai Rp212 triliun. Ini potensi yang harus dimanfaatkan agar bisa lebih banyak tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan," jelas dia.
(boy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content