Bencana Banjir dan Longsor Landa Kebumen, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
Selasa, 27 Oktober 2020 - 15:38 WIB
KEBUMEN - Banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Kebumen , Jateng akibat hujan deras yang turun seharian. Tercacat sejumlah sungai meluap hingga merendam 27 desa. Akibatnya, ratusan juwa warga yang rumahnya terendam banjir mengungsi ke tempat yang aman. (Baca juga: Banjir Cilacap, Ratusan Warga Dievakuasi ke Posko Pengungsian)
Derasnya aliran air hujan juga mengakibatkan tanah longsor di 24 desa. Tanah longsor menimpa rumah warga dan jalan desa, yakni di wilayah Kecamatan Padureso, Alian, Pejagoan, Karanggayam, Sruweng, Rowokele dan Sempor. (Baca juga: Banjir dan Longor Terjang Pangandaran, 2 Warga Tewas Tertimbun)
Banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Prembun akibat Sungai Lesung tidak mampu menampung banyaknya debit air hujan yang mengalir ke suangi. Air sungai meluap dan menggenangi Desa Pesuningan, Merden dan Kedungbulus. Air masuk rumah warga dengan ketinggian antara 30-50 cm. (Baca juga: Usai Memeras, Pria Paruh Baya di Jambi Ini Masih Memaksa Berhubungan Badan)
Kemudian, peternakan New Assa di Desa Karangpoh, Kecamatan Pejagoan juga terendam banjir setelah pagar jebol diterjang luapan air Sungai Lukulo. Selanjutnya, sebanyak 11 desa di Kecamatan Alian dan Kebumen juga terendam air karena Sungai Kedungbener meluap.
Akibatnya, sebanyak 170 jiwa warga Desa Krakal, Kecamatan Alian sempat mengungsi ke balai desa setempat. Mereka terpaksa mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir setinggi 1,6 meter.
Adapun desa yang terendam banjir, yaitu Krakal, Kalirancang, Sawangan, Seliling, Surotrunan dan Bojongsari di Kecamatan Alian. Kemudian, Roworejo, Tanahsari, Sumberadi, Wonosari dan Jatisari di Kecamatan Kebumen. "Banjir di Desa Bojongsari, disebabkan tanggul sungai jebol. Air sungai meluap kurang lebih setinggi 1 meter," kata Humas BPBD Kebumen, Heri Purwoto.
Selain itu, aliran Sungai Karanganyar di Kecamatan Karanganyar juga meluap. Akibatnya, 5 desa terendam. Yaitu Candi, Karanganyar, Panjatan, Jatiluhur dan Plarangan. Meluapnya aliran Sungai Kemit di Kecamatan Karanganyar dan Adimulyo merendam tiga desa. Yaitu Desa Grenggeng, Panjangsari dan Adimulyo, dengan ketinggian genangan 30 cm-50 cm.
Tanggul Sungai Telomoyo di Desa Madureja, Kecamatan Puring jebol dengan panjang sekitar 30 meter. Mengakibatkan air masuk ke pemukiman warga. Ketinggian kurang lebih 30 cm hingga 1 meter masuk kedalam pemukiman. Sehingga mengakibatkan 995 warga di 6 RT mengungsi ke SD Madureja.
Dampak dari jebolnya tanggul Sungai Telomoyo juga mengakibatkan genangan air di Desa Sidobunder dengan tinggi genangan 30 cm hingga 1 meter. Akibatnya 300 KK diungsikan ke tempat pengungsian di Rumah Panggung.
Dua desa di Kecamatan Sempor juga terendam banjir akibat luapan Sungai Jatinegara. Yaitu Desa Kalibeji dan Sidoharu, dengan tinggi genangan antara 30 cm hingga 50 cm.
Derasnya aliran air hujan juga mengakibatkan tanah longsor di 24 desa. Tanah longsor menimpa rumah warga dan jalan desa, yakni di wilayah Kecamatan Padureso, Alian, Pejagoan, Karanggayam, Sruweng, Rowokele dan Sempor. (Baca juga: Banjir dan Longor Terjang Pangandaran, 2 Warga Tewas Tertimbun)
Banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Prembun akibat Sungai Lesung tidak mampu menampung banyaknya debit air hujan yang mengalir ke suangi. Air sungai meluap dan menggenangi Desa Pesuningan, Merden dan Kedungbulus. Air masuk rumah warga dengan ketinggian antara 30-50 cm. (Baca juga: Usai Memeras, Pria Paruh Baya di Jambi Ini Masih Memaksa Berhubungan Badan)
Kemudian, peternakan New Assa di Desa Karangpoh, Kecamatan Pejagoan juga terendam banjir setelah pagar jebol diterjang luapan air Sungai Lukulo. Selanjutnya, sebanyak 11 desa di Kecamatan Alian dan Kebumen juga terendam air karena Sungai Kedungbener meluap.
Akibatnya, sebanyak 170 jiwa warga Desa Krakal, Kecamatan Alian sempat mengungsi ke balai desa setempat. Mereka terpaksa mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir setinggi 1,6 meter.
Adapun desa yang terendam banjir, yaitu Krakal, Kalirancang, Sawangan, Seliling, Surotrunan dan Bojongsari di Kecamatan Alian. Kemudian, Roworejo, Tanahsari, Sumberadi, Wonosari dan Jatisari di Kecamatan Kebumen. "Banjir di Desa Bojongsari, disebabkan tanggul sungai jebol. Air sungai meluap kurang lebih setinggi 1 meter," kata Humas BPBD Kebumen, Heri Purwoto.
Selain itu, aliran Sungai Karanganyar di Kecamatan Karanganyar juga meluap. Akibatnya, 5 desa terendam. Yaitu Candi, Karanganyar, Panjatan, Jatiluhur dan Plarangan. Meluapnya aliran Sungai Kemit di Kecamatan Karanganyar dan Adimulyo merendam tiga desa. Yaitu Desa Grenggeng, Panjangsari dan Adimulyo, dengan ketinggian genangan 30 cm-50 cm.
Tanggul Sungai Telomoyo di Desa Madureja, Kecamatan Puring jebol dengan panjang sekitar 30 meter. Mengakibatkan air masuk ke pemukiman warga. Ketinggian kurang lebih 30 cm hingga 1 meter masuk kedalam pemukiman. Sehingga mengakibatkan 995 warga di 6 RT mengungsi ke SD Madureja.
Dampak dari jebolnya tanggul Sungai Telomoyo juga mengakibatkan genangan air di Desa Sidobunder dengan tinggi genangan 30 cm hingga 1 meter. Akibatnya 300 KK diungsikan ke tempat pengungsian di Rumah Panggung.
Dua desa di Kecamatan Sempor juga terendam banjir akibat luapan Sungai Jatinegara. Yaitu Desa Kalibeji dan Sidoharu, dengan tinggi genangan antara 30 cm hingga 50 cm.
(shf)
tulis komentar anda