BPPTKG Sebut Erupsi Gunung Merapi Semakin Dekat
Senin, 26 Oktober 2020 - 18:19 WIB
YOGYAKARTA - Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan erupsi di Gunung Merapi semakin dekat. Namun demikian erupsi yang akan terjadi tidak akan sebesar erupsi yang terjadi di 2010 lalu.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, saat ini terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Hal ini terlihat dari gempa vulkanik dangkal yang terjadi rata-rata 6 kali dalam sehari.
Gempa multi phase sebanyak 83 kali dan deformasi yang mencapai 2 cm. "Dengan ini maka erupsi Merapi akan semakin dekat," terangnya dalam peringatan Dasawarsa Erupsi Merapi 2020 secara daring, Senin (26/10/2020).
(Baca juga:) Libur Panjang, Warga Sleman Diminnta Tes Rapid Jika Bepergian
Dia menjelaskan, meskipun erupsi akan semakin dekat, pihaknya yakin erupsi yang terjadi tidak akan sedahsyat 2010 lalu. Alur erupsi, kata Hanik akan mengikuti alur erupsi yang terjadi di tahun 2006 lalu.
Hanik mengatakan erupsi besar Merapi di tahun 2010 lalu memberikan pembelajaran besar. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan gunung api baik dari teknis, prediksi dan mitigasi.
(Baca juga: Warga Dites Acak saat Libur Panjang, Ganjar Ingatkan Jangan Menghindar )
"Erupsi Merapi adalah keniscayaan sehingga bagaimana masyarakat bisa bersahabat dengan Merapi dan hidup harmonis dengan Merapi," tandasnya.
Dia melanjutkan erupsi yang terjadi saat ini berbeda dengan erupsi baik di tahun 2010 maupun 2006. Erupsi sat ini sangat panjang yang dimulai sejak bulan Mei 2018 lalu. Material erupsi juga didominasi gas eksplosif dengan kekuatan rendah atau 1. Ini artinya erupsi kali ini 1/1000 dari erupsi tahun 2010 kalau serta 1/100 dibandingkan dengan erupsi tahun 2006 silam.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, saat ini terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Hal ini terlihat dari gempa vulkanik dangkal yang terjadi rata-rata 6 kali dalam sehari.
Gempa multi phase sebanyak 83 kali dan deformasi yang mencapai 2 cm. "Dengan ini maka erupsi Merapi akan semakin dekat," terangnya dalam peringatan Dasawarsa Erupsi Merapi 2020 secara daring, Senin (26/10/2020).
(Baca juga:) Libur Panjang, Warga Sleman Diminnta Tes Rapid Jika Bepergian
Dia menjelaskan, meskipun erupsi akan semakin dekat, pihaknya yakin erupsi yang terjadi tidak akan sedahsyat 2010 lalu. Alur erupsi, kata Hanik akan mengikuti alur erupsi yang terjadi di tahun 2006 lalu.
Hanik mengatakan erupsi besar Merapi di tahun 2010 lalu memberikan pembelajaran besar. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan gunung api baik dari teknis, prediksi dan mitigasi.
(Baca juga: Warga Dites Acak saat Libur Panjang, Ganjar Ingatkan Jangan Menghindar )
"Erupsi Merapi adalah keniscayaan sehingga bagaimana masyarakat bisa bersahabat dengan Merapi dan hidup harmonis dengan Merapi," tandasnya.
Dia melanjutkan erupsi yang terjadi saat ini berbeda dengan erupsi baik di tahun 2010 maupun 2006. Erupsi sat ini sangat panjang yang dimulai sejak bulan Mei 2018 lalu. Material erupsi juga didominasi gas eksplosif dengan kekuatan rendah atau 1. Ini artinya erupsi kali ini 1/1000 dari erupsi tahun 2010 kalau serta 1/100 dibandingkan dengan erupsi tahun 2006 silam.
(msd)
tulis komentar anda