Perkuat Fungsi Niniak Mamak, Mulyadi Akan Fasilitasi Balai Adat di Setiap Nagari
Minggu, 25 Oktober 2020 - 21:36 WIB
PADANG - Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 Mulyadi ingin memperkuat peran niniak mamak dalam lingkungan masyarakat di Ranah Minang. Menurut Mulyadi hal tersebut merupakan penting karena peran niniak mamak punya peran strategis di masyarakat yang telah diakui berabad-abad yang lalu.
Demi memperkuat peran tersebut, Mulyadi berkomitmen untuk menfasilitasi setiap nagari yang belum memiliki balai adat untuk bisa mempunyai balai adat sendiri. Dia berharap dengan adanya balai adat, peran dari niniak mamak semakin kuat di tengah masyarakat.
"Salah satu yang kami konsep ialah pentingnya Balai Adat bagi nagari-nagari yang belum punya Balai Adat. Agar niniak mamak makin dan tambah perannya di tengah masyarakat," ucap Mulyadi di Tilatang Kamang, Agam, Jumat (23/10/2020).
Balai Adat merupakan bentuk keberpihakan Mulyadi kepada pemuka adat di Minangkabau yang punya nilai luhur bagi kemaslahatan masyarakat. Anggota DPR RI dengan suara terbanyak se-Sumbar ini menyebut, dengan adanya Balai Adat per nagari akan memudahkan niniak mamak untuk berunding dan duduk bersama, menyelesaikan persoalan masyarakat yang bisa diatasi oleh peran pemuka adat. (Baca: 112 Warga Langgar Protokol Kesehatan, Sebagian Harus Disanksi).
"Dengan adanya Balai Adat, niniak mamak bisa bermusyawarah, bisa berunding, sehingga tidak susah lagi bagi niniak mamak untuk mencari tempat untuk memutuskan suatu persoalan," jelasnya.
Keinginan tersebut menurut Mulyadi bentuk perhatian pemerintah kepada para pemuka adat. Agar nilai-nilai adat terus berkembang dan budaya Minangkabau yang disiarkan niniak mamak terus berkibar.
"Kalau ada Balai Adat, jika ada pengambilan keputusan strategis bisa dilakukan di sana. Hal itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah kedepan untuk terus memfungsikan kaum adat dalam hal ini diwakili niniak mamak," ujarnya. (Baca: Bandung Dikepung Banjir, Pengendara Motor Terseret Air di Sukamulya).
Pria kelahiran Bukittinggi ini yakin, jika peran pemangku adat makin kuat, maka akan bisa menangkal nilai-nilai yang datang dari luar yang dapat merusak generasi penerus Sumbar. Peran adat penting yang akan menyelesaikan persoalan di luar pendekatan pemerintah atau hukum negara. "Begitu banyaknya persoalan sosial yang membuat generasi muda kita rapuh. Ini harus kita atasi dan itulah tugas pemerintah," pungkasnya.
Demi memperkuat peran tersebut, Mulyadi berkomitmen untuk menfasilitasi setiap nagari yang belum memiliki balai adat untuk bisa mempunyai balai adat sendiri. Dia berharap dengan adanya balai adat, peran dari niniak mamak semakin kuat di tengah masyarakat.
"Salah satu yang kami konsep ialah pentingnya Balai Adat bagi nagari-nagari yang belum punya Balai Adat. Agar niniak mamak makin dan tambah perannya di tengah masyarakat," ucap Mulyadi di Tilatang Kamang, Agam, Jumat (23/10/2020).
Balai Adat merupakan bentuk keberpihakan Mulyadi kepada pemuka adat di Minangkabau yang punya nilai luhur bagi kemaslahatan masyarakat. Anggota DPR RI dengan suara terbanyak se-Sumbar ini menyebut, dengan adanya Balai Adat per nagari akan memudahkan niniak mamak untuk berunding dan duduk bersama, menyelesaikan persoalan masyarakat yang bisa diatasi oleh peran pemuka adat. (Baca: 112 Warga Langgar Protokol Kesehatan, Sebagian Harus Disanksi).
"Dengan adanya Balai Adat, niniak mamak bisa bermusyawarah, bisa berunding, sehingga tidak susah lagi bagi niniak mamak untuk mencari tempat untuk memutuskan suatu persoalan," jelasnya.
Keinginan tersebut menurut Mulyadi bentuk perhatian pemerintah kepada para pemuka adat. Agar nilai-nilai adat terus berkembang dan budaya Minangkabau yang disiarkan niniak mamak terus berkibar.
"Kalau ada Balai Adat, jika ada pengambilan keputusan strategis bisa dilakukan di sana. Hal itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah kedepan untuk terus memfungsikan kaum adat dalam hal ini diwakili niniak mamak," ujarnya. (Baca: Bandung Dikepung Banjir, Pengendara Motor Terseret Air di Sukamulya).
Pria kelahiran Bukittinggi ini yakin, jika peran pemangku adat makin kuat, maka akan bisa menangkal nilai-nilai yang datang dari luar yang dapat merusak generasi penerus Sumbar. Peran adat penting yang akan menyelesaikan persoalan di luar pendekatan pemerintah atau hukum negara. "Begitu banyaknya persoalan sosial yang membuat generasi muda kita rapuh. Ini harus kita atasi dan itulah tugas pemerintah," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda