Gempa Tektonik 7,3M Guncang Laut Banda, Tak Timbulkan Tsunami
Rabu, 06 Mei 2020 - 22:48 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gempa bumi berkekuatan 7,3M di Laut Banda pada Rabu (6/5/2020) pukul 20.53.57 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M = 6,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,95 LS dan 130,04 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 180 km arah Barat Laut Kota Saumlaki, Maluku pada kedalaman 97 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui rilis yang diterima SINDOnews mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan ke dalaman hiposenternya, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme sesar naik (Thrust Fault),” tandasnya.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Saumlaki dengan intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), di Banda, Dobo, Tual, Sorong, Fak-Fak, Kaimana, Tiakur dengan intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu ). (Baca juga: Tak Patuhi Menhub, Tasikmalaya Tetap Larang Angkot Beroperasi)
Kemudian di Merauke, Manokwari, Kupang, Alor , Waingapu dengan intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” paparnya.
Hasil pemodelan, lanjutnya, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga Rabu (6/5/2020) pukul 21.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock ).
Rahmat pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” paparnya.
Kemudian, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M = 6,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,95 LS dan 130,04 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 180 km arah Barat Laut Kota Saumlaki, Maluku pada kedalaman 97 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui rilis yang diterima SINDOnews mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan ke dalaman hiposenternya, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme sesar naik (Thrust Fault),” tandasnya.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Saumlaki dengan intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), di Banda, Dobo, Tual, Sorong, Fak-Fak, Kaimana, Tiakur dengan intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu ). (Baca juga: Tak Patuhi Menhub, Tasikmalaya Tetap Larang Angkot Beroperasi)
Kemudian di Merauke, Manokwari, Kupang, Alor , Waingapu dengan intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” paparnya.
Hasil pemodelan, lanjutnya, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga Rabu (6/5/2020) pukul 21.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock ).
Rahmat pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” paparnya.
Kemudian, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya.
(nbs)
tulis komentar anda