Ustadz Nasir : Nabi Diangkat Jadi Rasullah Diusia 40 Tahun Jadi Pilihlah Pemimpin Berpengalaman
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 10:22 WIB
MEDAN - Pengurus Daerah Al Jamiyatul Washliyah Kota Medan menggelar kajian bulanan yang diisi tausyiah Ustadz H. M. Nasir LC MA di Musala Ash Sholah Jalan Brigjend Katamso, Sei Mati Gang Bidan, Kecamatan Medan Maimun.
Dalam tausyiahnya, Ustadz H M Masir membahas tentang tanda tanda kecil hari kiamat seperti orang yang berkhianat dianggap orang amanah, sedangkan orang yang amanah dianggap berkhianat.
"Kedua, berlomba lomba membangun gedung yang tinggi. Bangunan yang dibangun, usianya diperkirakan ratusan tahun. (Ini artinya) membangun istana, tapi lupa kuburan," kata M Masir. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)
Tanda lainnya, ucap Nasir, menghias masjid juga tanda kiamat, namun tak ada ruh di dalamnya. "Tanda kiamat lainnya yakni semakin banyak kebodohan, kurangnya ilmu agama," jelasnya.
Tak hanya itu, pada seluruh jamaah dan pengurus PD Al Jamiyatul Washliyah Kota Medan lainnya, Ustadz HM Nasir juga menegaskan, tanda kiamat yang lain yakni anak muda yang mau menjadi pemimpin namun tidak memiliki pengalaman.
"Kalau ada 2 pemimpin, pilihlah pemimpin yang berpengalaman. Kita enggak boleh buta akan politik. Politik itu menjaga agama dan mengatur dunia, maka itu umarah dan ulama harus berdampingan," terangnya. (BACA JUGA: Demonstran dan Polisi Terlibat Bentrok di Harmoni)
Ustadz HM Nasir juga mencontohkan, hal ini sudah terjadi pada diri Rasulullah SAW. Di mana, nabi diangkat menjadi rasul di usia 40 tahun.
Di sisi lain, dalam menghadapi COVID-19 ini, umat jangan pasrah. Namun harus dihadapi dengan doa dan ikhtiar atau disebut Ahlusunnah Wal Jamaah. Artinya, di samping berdoa, umat diajak untuk berusaha. (BACA JUGA: Hilux dan Triton Dibikin Panas Dingin Isuzu X-Series)
Selain pengurus Alwashliyah Kota Medan, pengajian bulanan ini juga dihadiri oleh Penasehat PD Alwashliyah Kota Medan, Akhyar Nasution yang juga calon wali kota Medan.
Dalam tausyiahnya, Ustadz H M Masir membahas tentang tanda tanda kecil hari kiamat seperti orang yang berkhianat dianggap orang amanah, sedangkan orang yang amanah dianggap berkhianat.
"Kedua, berlomba lomba membangun gedung yang tinggi. Bangunan yang dibangun, usianya diperkirakan ratusan tahun. (Ini artinya) membangun istana, tapi lupa kuburan," kata M Masir. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)
Tanda lainnya, ucap Nasir, menghias masjid juga tanda kiamat, namun tak ada ruh di dalamnya. "Tanda kiamat lainnya yakni semakin banyak kebodohan, kurangnya ilmu agama," jelasnya.
Tak hanya itu, pada seluruh jamaah dan pengurus PD Al Jamiyatul Washliyah Kota Medan lainnya, Ustadz HM Nasir juga menegaskan, tanda kiamat yang lain yakni anak muda yang mau menjadi pemimpin namun tidak memiliki pengalaman.
"Kalau ada 2 pemimpin, pilihlah pemimpin yang berpengalaman. Kita enggak boleh buta akan politik. Politik itu menjaga agama dan mengatur dunia, maka itu umarah dan ulama harus berdampingan," terangnya. (BACA JUGA: Demonstran dan Polisi Terlibat Bentrok di Harmoni)
Ustadz HM Nasir juga mencontohkan, hal ini sudah terjadi pada diri Rasulullah SAW. Di mana, nabi diangkat menjadi rasul di usia 40 tahun.
Di sisi lain, dalam menghadapi COVID-19 ini, umat jangan pasrah. Namun harus dihadapi dengan doa dan ikhtiar atau disebut Ahlusunnah Wal Jamaah. Artinya, di samping berdoa, umat diajak untuk berusaha. (BACA JUGA: Hilux dan Triton Dibikin Panas Dingin Isuzu X-Series)
Selain pengurus Alwashliyah Kota Medan, pengajian bulanan ini juga dihadiri oleh Penasehat PD Alwashliyah Kota Medan, Akhyar Nasution yang juga calon wali kota Medan.
(vit)
tulis komentar anda