Bantu Tenaga Kesehatan di Surabaya Raya, BI dan ACT Salurkan Paket APD
Rabu, 09 September 2020 - 15:11 WIB
SURABAYA - Kasus Covid-19 masih terus terjadi di Jawa Timur. Pada minggu kedua September 2020, tercatat penambahan jumlah kasus sebanyak 307 pasien positif Covid-19 dan menambah jumlah pasien Covid-19 di Jawa Timur menjadi 35.941 orang.
Surabaya Raya sendiri masih menduduki jumlah penyebaran kasus COVID-19 tertinggi. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sudah lebih dari 100 dokter meninggal dunia akibat terpapar COVID-19. Tak hanya dokter tenaga kesehatan lain juga menjadi korban.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur mengungkapkan jumlah perawat di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 822 orang, 25 di antaranya meninggal dunia per 7 September 2020. ( (APD) lengkap yang terdiri dari masker, hazmat, surgical cap, googles, faceshield, dan sepatu boot kepada 10 rumah sakit rujukan COVID-19 dan fasilitas kesehatan yang menjadi prioritas.
Gerakan ini merupakan bentuk kepedulian Bank Indonesia dalam menekan kasus penderita Covid-19 di Jawa Timur. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah menyampaikan bahwa Bank Indonesia peduli terhadap perkembangan kasus COVID-19 di Jawa Timur, yang menjadi konsentrasi pada saat ini salah satunya adalah Surabaya Raya yang masih tinggi tingkat penularan kasusnya.
“Kami berharap melalui program sosial yang dilakukan BI, dapat membantu tenaga kesehatan yang menjadi garis pertahanan terakhir dalam menjaga sistem kesehatan menghadapi COVID-19 ini,” kata Difi. Difi juga menambahkan, agar masyarakat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini terus menaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
“Kuncinya 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak interaksi kita, insyaAllah ini akan menjadi vaksin dalam tanda kutip untuk menghadapi COVID-19, sampai vaksin yang sebenarnya ditemukan,” tambah Difi. (Baca: Bantu Tenaga Medis Covid-19, Manulife Akan Bagikan APD ke Rumah Sakit )
Sementara itu, Kepala Regional ACT Jawa Timur, Ponco Sri Ariyanto, menyampaikan bahwa kolaborasi dan kepatuhan bersama adalah kunci dalam mengalahkan COVID-19. “Melalui kolaborasi bersama, yang lebih membantu yang kurang, kepedulian terhadap tenaga kesehatan, dan kepatuhan kita dalam menjalankan protokol kesehatan akan menjadi kunci kemenangan kita menghadapi COVID-19,” kata Ponco.
ACT bersama mitra telah melakukan aksi-aksi kemanusiaan untuk meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19, melalui program Bersama Lawan Corona, Operasi Pangan Gratis, Lumbung Sedekah Pangan, hingga bantuan modal usaha untuk usaha mikro melalui Sahabat Usaha Mikro Indonesia dan Wakaf Modal Usaha Mikro. Kolaborasi menjadi kunci kesuksesan program-program tersebut.
Surabaya Raya sendiri masih menduduki jumlah penyebaran kasus COVID-19 tertinggi. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sudah lebih dari 100 dokter meninggal dunia akibat terpapar COVID-19. Tak hanya dokter tenaga kesehatan lain juga menjadi korban.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur mengungkapkan jumlah perawat di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 822 orang, 25 di antaranya meninggal dunia per 7 September 2020. ( (APD) lengkap yang terdiri dari masker, hazmat, surgical cap, googles, faceshield, dan sepatu boot kepada 10 rumah sakit rujukan COVID-19 dan fasilitas kesehatan yang menjadi prioritas.
Gerakan ini merupakan bentuk kepedulian Bank Indonesia dalam menekan kasus penderita Covid-19 di Jawa Timur. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah menyampaikan bahwa Bank Indonesia peduli terhadap perkembangan kasus COVID-19 di Jawa Timur, yang menjadi konsentrasi pada saat ini salah satunya adalah Surabaya Raya yang masih tinggi tingkat penularan kasusnya.
“Kami berharap melalui program sosial yang dilakukan BI, dapat membantu tenaga kesehatan yang menjadi garis pertahanan terakhir dalam menjaga sistem kesehatan menghadapi COVID-19 ini,” kata Difi. Difi juga menambahkan, agar masyarakat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini terus menaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
“Kuncinya 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak interaksi kita, insyaAllah ini akan menjadi vaksin dalam tanda kutip untuk menghadapi COVID-19, sampai vaksin yang sebenarnya ditemukan,” tambah Difi. (Baca: Bantu Tenaga Medis Covid-19, Manulife Akan Bagikan APD ke Rumah Sakit )
Sementara itu, Kepala Regional ACT Jawa Timur, Ponco Sri Ariyanto, menyampaikan bahwa kolaborasi dan kepatuhan bersama adalah kunci dalam mengalahkan COVID-19. “Melalui kolaborasi bersama, yang lebih membantu yang kurang, kepedulian terhadap tenaga kesehatan, dan kepatuhan kita dalam menjalankan protokol kesehatan akan menjadi kunci kemenangan kita menghadapi COVID-19,” kata Ponco.
ACT bersama mitra telah melakukan aksi-aksi kemanusiaan untuk meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19, melalui program Bersama Lawan Corona, Operasi Pangan Gratis, Lumbung Sedekah Pangan, hingga bantuan modal usaha untuk usaha mikro melalui Sahabat Usaha Mikro Indonesia dan Wakaf Modal Usaha Mikro. Kolaborasi menjadi kunci kesuksesan program-program tersebut.
(don)
tulis komentar anda