Shaykh Fadhil Al Jilani Hadiri Kongres XIII Jatman yang Digelar PBNU di Boyolali

Senin, 23 Desember 2024 - 14:10 WIB
Sayyid Shaykh Muhammad Fadhil al Jailani, menghadiri Kongres XIII Jamiyyah Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nadliyyah ke XIII yang digelar PBNU di di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Foto/istimewa
BOYOLALI - Pengurus Besar Nadhaltul Ulama (PBNU) menggelar Kongres XIII Jamiyyah Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nadliyyah ke XIII. Kegiatan yang digelar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali ini dihadiri ribuan jemaah Ahlu Thariqah dari berbagai negara.

Salah satu yang hadir adalah, Sayyid Shaykh Muhammad Fadhil al Jailani, cicit ke cucu ke-25 Syekh Abdul Qodir Jailani, seorang ulama, sufi, dan pendiri Thariqah Qadiriyah yang hidup sekitar 1077-1166 M ini menjadi pusat perhatian dalam pembukaan Kongres XIII Jatman itu.

Hadirnya sosok ulama asal Turki itu bukan tanpa alasan. Karena di balik layar yang bisa menghadirkan Shaykh Fadhil al Jailani ke acara PBNU tersebut ternyata seorang Mursyid Thoriqoh Qadiriyya wa Shadziliyya Dharqawiyya asal Jakarta yakni KH Muhammad Danial Nafis. Beliau juga Khodim Zawiyyah ar Raudhah yang beralamat di Tebet, Jakarta Selatan.





KH Muhammad Danial Nafis memang dikenal memiliki kedekatan khusus dengan ulama ternama tersebut. Beliau kerap disinggahi Shaykh Fadhil secara khusus, ketika ulama tersebut hadir di Jakarta. Karena KH Muhammad Nafis juga sebelumnya menjabat sebagai Mudir Aam Markaz al Jailani Asia Tenggara.

Sebelum sampai ke arena Kongres Jatman, Shaykh Fadhil tengah mengadakan safari dakwah dari Kempek Cirebon dan Pekalongan. Kemudian dari Pekalongan, beranjak ke Boyolali. Dalam perjalanan Shaykh Fadhil itu, beliau didampingi bersama dua muhibbin asal Zawiyya ar Raudhah, yakni Ustaz Ali Syahbana dan Gus Ahmad Rafi, yang merupakan anak sulung KH Muhammad Danial Nafis.



”Jadi bisa dikatakan, perjalanan Shaykh Fadil al Jailani di Indonesia tak lepas dari peranan besar Rais Idaroh Wustho Jatman DK Jakarta itu,” ujarnya.

Tak ayal kehadiran Shaykh Fadil memantik perhatian seluruh undangan yang hadir. Karena kehadirannya membawa magnet dan nuansa kebathinan penting, ditambah acara pembukaan Kongres XIII tersebut ditutup dengan doa dari Shaykh Sayid Muhammad Fadhil al Jailani.

“Doa dari Shaykh Sayyid Fadhil al Jailani dirasakan sangat memberikan nuansa kebatinan tinggi dalam arena Kongres XIII Jatman ini, kami sampai merinding,” ucap Mudhir Iradroh Wustho Syubiyyah Jakarta Pusat KH Ahmad Samman, Senin (23/12/2024).

Mudhir Wustho Jatman DK Jakarta KH Irawan Santoso Shiddiq mengatakan, jejaring ahlu thariqah khususnya Jatman Jakarta bersifat internasional yang memiliki network sampai mancanegara. Hal ini harus dimaksimalkan demi kemashalatan umat Islam di Indonesia. “Tidak cuma dari negeri Arabia, Magribia sambungnya, tapi juga tembus sampai Eropa,” ucapnya.

Tak heran kehadiran sosok Shaykh Fadhil al Jailani menjadi rebutan bersalaman untuk tabarukan para nahdliyyin yang menghadiri acara Kongres Jatman. Sehingga menambah keberkahan acara yang digelar PBNU tersebut.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content